-
Ki Warseno Slank menerima wayang kulit jelang pentas. (MERAPI-Abdul Alim)
KARANGANYAR (MERAPI) - Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memerangi peredaran narkoba. Satu diantaranya, mendulang atensi masyarakat tradisional melalui seni tradisi.
"Sebagai perpanjangan pemerintah pusat di daerah, tentu kita harus menyukseskan programnya. Salah satunya sosialisasi bahaya narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza). Wayang kulit selalu pas untuk menyampaikan apapun. Karena memiliki kedekatan psikologis dengan masyarakat Jawa pada khususnya. Kali ini, sosialisasi pencegahan Napza diselipkan di pentas wayang kulit," kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karanganyar, Agung Cahyo Nugroho, Rabu (31/10).
Diceritakannya, sosialisasi bahaya Napza melalui pentas wayang kulit di Lapangan Desa Baturan, Colomadu, Minggu (28/10) malam. Ki dalang Warseno Slank menjamu seribuan penonton dengan lakon Werkudoro Maneges. Sang dalang menyampaikan sosialisasi itu dengan caranya yang kocak dan disambut ger-geran.
Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia Kemenkominfo RI, Wiryanta saat menghadiri Pagelaran Wayang Kulit tersebut mengatakan Colomadu, Karanganyar dipilih sebagai titik sosialisasi, lantaran lokasinya yang dekat dengan Bandar Udara Adi Soemarmo. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menyebut kawasan Colomadu, Karanganyar sebagai wilayah rawan menjadi pintu masuk peredaran narkoba. Karenanya, masyarakat di wilayah tersebut diingatkan akan potensi bahaya peredaran narkoba yang biasanya melalui jalur darat dan udara.
“Colomadu ini di garis depan, dekat dengan Bandara Adi Soemarmo. Dan biasanya narkotika itu peredarannya masuk melalui laut dan udara. Makanya kami mencoba ingatkan saudara-saudara di Karanganyar untuk mewaspadai bahaya Napza, khususnya untuk generasi muda,” paparnya.
Bahaya narkotika, psikotropika, dan zat adiktif selalu menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi generasi penerus bangsa. Bukan hanya menyerang kaum pemuda, Napza dapat merajalela melalui semua golongan. (Lim)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi