SUARA musik angklung terdengar sangat merdu ketika memasuki kampung Karangmojo Purwomartani Kalasan Sleman. Apalagi saat kolaborasi dengan musik pop mampu menarik perhatian siapapun yang mendengarkan.
Itulah sekilas kemampuan grup angklung Cakra Ghalasa yang memiliki base camp di kampung Karangmojo. Dengan kemampuannya memainkan musik kekinian, Cakra Ghalasa mengaku siap go internasional.
Sebagai musisi dengan alat musik tradisional, mereka merasa berbeda dengan grup angklung lain yang ada di Yogyakarta. Kebanyakan grup musik angklung memainkan lagu Jawa, Campursari atau Koplo.
"Tetapi kami mencoba melebarkan sayap dengan membawakan lagu pop dan lagu kekinian yang sedang ngehits," ujar Manajer Cakra Ghalasa, Irvana Hardiyanto kepada wartawan, Kamis (28/12) disela-sela latihan.
Disebutkan, kolaborasi lagu pop dan kekinian yang disajikan grup angklung Cakra Ghalasa bukan tanpa alasan. Perform yang ditampilkan memang untuk menarik minat para pendengaran dan lebih up to date.
Sehingga hal ini menjadi bekal Cakra Ghalasa agar musik-musik yang dimainkan mampu diterima semua kalangan masyarakat. "Kami berharap kedepan grup angklung Cakra Ghalasa dapat mengukir prestasi tak hanya dalam negeri tetapi juga tingkat internasional," lanjut Irvana menjelaskan.
Sementara Penabuh Angklung Cakra Ghalasa, Ariyanto Boka mengaku tertarik dengan angklung karena memiliki suara khas. Untuk itu ia belajar dan mendalami musik angklung secara otodidak.
Para pemain merupakan para remaja kampung Karangmojo dibawah binaan Andy Rakhmat Santoso (Andy Ghalasa) untuk bermain musik angklung. Uniknya anggota grup angklung ini berasal dari berbagai macam background seni seperti penari Jathilan, penari Ramayana dan pelaku seni lainnya.
"Kami merasa senang dengan adanya grup angklung Cakra Ghalasa yang bisa memberdayakan para pemuda kampung yang putus sekolah dan belum bekerja. Melalui grup ini para pemuda dapat menyalurkan bakat maupun hobinya," tegas Ariyanto Boka. (C-5)