Lima personil Komunitas Gerak saat ngumpul di Studio Sumadi Etnikjawa Plugursn,Tirtonirmlo, Kasihan, Bantul. (MERAPI-TEGUH)
-
Lima personil Komunitas Gerak saat ngumpul di Studio Sumadi Etnikjawa Plugursn,Tirtonirmlo, Kasihan, Bantul.(MERAPI-TEGUH)MEMBANGUNsinergisitas dalam mengusung konsep berkarya menjadi salah satu upaya untuk saling menguatkan sesama perupa. Terlebih bila memiliki napas yang sama dengan mengusung budaya dan tradisi Jawa sebagai sumber tema dalam berkarya, dengan membentuk komunitas kecil jelas memberikan efek besar bagi eksistensi bersama karya-karya mereka. Itulah yang kemudian dibangun oleh Kelompok Gerak ( Gegayuhan Marang Kabecikan) dengan personil Rudy Mardijanto, Ledek Sukadi, Nur Hidayat, Sumadi Etnikjawa dan Sigit Handari. Sejak terbentuknya Gerak pada 9 September 2019 menurut Rudy Mardijanto, menjadi wanaha bersama dalam berproses kreatif dengan karya-karya lukis dekoratif khas bernuansa budaya dan tradisi Jawa serta akulturasi Jawa- Tionghoa. Meski mengusung tema yang sama, manun karya-karya mereka tetap memiliki entitas serta identitas dan karakter sesuai dengan talenta masing masing personilnya. "Kita punya cita rasa yang sama yaitu melestarikan budaya dan tradisi Jawa serta mengangkat akulturasi budaya Jawa-Tionghoa yang nyaris menjadi singkretis dalam keseharian masyarakat," tutur Rudy Mardijanto yang didaulat sebagai Ketua Kelompok Gerak dengan lima personil itu. Sementara itu menurut Ledek Sukadi, pentingnya pendokumentasian budaya dan tradisi Jawa menjadi bagian tanggungjawab para perupa dalam ikut melestarikan serta menguatkan kembali budaya dan tradisi Jawa yang kini mulai banyak terkikis oleh perkembangan zaman. Menurut Ledek yang mengaku asli dari desa di kabupaten Wonogiri, bila tidak didokumentasikan dalam bentuk lukisan akan sulit nantinya bagi generasi mendatang untuk mengenali budaya dan tradisi nenek moyang mereka di masa lampau. "Ini tanggungjawab kita juga sebagai perupa dan seniman untuk nguri-uri buda-ya dan tradisi Jawa, ini salah satu bentuk kepedulian dan perjuangan budaya kelompok Gerak," tutur Ledek Sukadi kepada Merapi, Selasa (18/5) di studio Sumadi Etnikjawa Plu-guran, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Meski hanya beranggotakan lima personil, namun dinamika komunitas dalam menggelar diskusi terkait dengan kritik karya menjadi bagian yang intens dilakukan. Menurut Nur Hidayat, penting saling menguatkan dalam proses kreatif menjadi sesuatu yang membuat komunita Gerak terus bergerak seperti melesat maju. "Kita saling diskusikan karya-karya masing masing untuk saling menguatkan serta memberi ruang kritik kepada masing masing-masing anggota, sehingga setiap pertemuan selalu dinamis," tutur Nur Hidayat yang didapuk sebagai Bendahara Komunitas Gerak. Dalam kiprahnya sejak dibentuk Komunitas Gerak diuraikan oleh sekretarisnya Sigit Handari, telah merancang sejumlah even pameran. Diantaranya pameran perdana pada tahun 2020 di kota Madiun dengan tajuk " Sprit of Java #1", setelah sukses menggelar pameran itu mereka merencanakan untuk menggelar kembali tema dengan mengusung "Spirit of Java #2 yang bakal dihelat di Jogja Gallery pada bulan Juni mendatang. Setelah itu juga sudah disiapkan agenda kelanjutan berpameran di Muntilan dan selanjutnya memboyong karya-karya untuk digelar di Jakarta. "Kita punya keinginan se-tiap tahun menggelar pameran dengan mengusung konsep ini ke berbagai kota di Jawa, selain untuk edukasi dan apresiasi juga menjadi bagian dari tanggungjawab sebagai seniman lukis," tutur Sigit Handari yang mendapat julukan " Sigit Mrongos ". (C3)