Acara Keroncongan Kiai Kanjeng disiarkan secara live streaming. (Merapi-Sulistyanto)
-
Acara Keroncongan Kiai Kanjeng disiarkan secara live streaming. (Merapi-Sulistyanto) PANDEMI Covid-19 tak menjadi penghalang untuk memupuk kebersamaan antar kru pemusik dan vokalis Kiai Kanjeng. Satu di antaranya dengan rutin menggelar kegiatan bertajuk Keroncongan Kiai Kanjeng Live Streaming setiap Jumat malam di Syini Kopi Kadipiro Ngestiharjo Bantul. “Sudah lebih empat kali, kami menggelar keroncongan. Khususnya pada Bulan Agustus, lagu-lagu yang kami lantunkan banyak lagu-lagu perjuangan. Kru pemusik Kiai Kanjeng yang biasa pegang gamelan seperti saron, demung dan kendang tetap rutin datang pula dan biasa menyumbangkan lagu-lagu,” ungkap salah satu vokalis Kiai Kanjeng, Dony Saputra, pekan lalu. Dony yang pernah memperkuat grup band Seventeen (2000-2007) ini mengungkapkan, vokalis Kiai Kanjeng yang hadir pada kesempatan tersebut hanya ia dan Imam. Namun ada pula mantan vokalis Kiai Kanjeng, Teten ikut menyumbangkan lagu. Tak ketinggalan Nevi B (biasa pegang saron) menyumbangkan lagu berjudul Selendang Sutera dan Sepasang Mata Bola. Sedangkan Joko Kamto (demung) menyumbangkan lagu berjudul Bersuka Ria. “Ada juga Mr Bread dari Australia menyumbangkan lagu dengan Bahasa Inggris, lalu ditambah tampilan perfomance memainkan tongkat api,” jelasnya. Adapun lagu-lagu perjuangan yang dilantunkan vokalis Kiai Kanjeng pada kesempatan tersebut antara lain berjudul Tanah Airku, Indonesia Tanah Air Beta, Salam dari Desa, Jembatan Merah dan Surabaya. Sedangkan kru pemusik Kiai Kanjeng terdiri dari Bayu (celo), Saryanto (cak), Jijid (cuk), Bobiet (kibor), Patub (gitar), Yoyok (bas), Novan (seruling) dan Ari B (biola). Penonton yang hadir, lintas generasi namun lebih banyak generasi muda, baik sembari duduk-duduk santai di kursi maupun lesehan di tikar. (Yan)