“Bagi Vanya, lagu Penjaga Budaya itu seperti pengingat bahwa kita semua, meskipun masih anak-anak, punya peran untuk menjaga dan mencintai budaya daerah kita sendiri,” tuturnya.
Melalui lirik dan suaranya, Vanya ingin menanamkan kebanggaan terhadap Kabupaten Malang pada generasi muda lainnya.
Setelah sukses menyandang gelar Roro Cilik Favorit Kabupaten Malang 2025, Vanya tidak ingin berhenti di pencapaian tersebut. Ia ingin terus berkarya dan belajar, terutama dalam bidang musik dan kebudayaan.
“Semoga lagu ini bisa membuat banyak orang, terutama anak-anak, semakin mencintai budaya daerah,” harapnya dengan penuh keyakinan.
Ke depan, Vanya berencana menulis lagu-lagu baru yang bercerita tentang keindahan Kabupaten Malang. Ia juga ingin aktif di berbagai kegiatan budaya dan sosial agar bisa menjadi contoh kecil bahwa mencintai daerah bisa dimulai dari hal sederhana.
Dengan semangatnya, Vanya menjadi gambaran generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berakar pada budaya.
Kesuksesan Vanya tentu tak lepas dari dukungan keluarga. Sang ayah, Denny Wijaya, mengaku bangga dan terharu melihat perjuangan putrinya.
“Melihat perjuangan Vanya dari awal, belajar, latihan, bahkan saat gugup di panggung, lalu akhirnya bisa berdiri percaya diri sebagai Roro Cilik Favorit, itu rasanya luar biasa,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa proses tersebut membentuk karakter anaknya menjadi lebih disiplin dan berani. “Saya melihat bukan hanya hasilnya, tapi juga proses yang membuat dia tumbuh lebih kuat dan tangguh. Anak yang mencintai budaya dan asalnya akan tumbuh dengan karakter yang kuat,” ujar Denny penuh kebanggaan.
Sementara itu, sang ibu, Tri Susiyamawati, juga turut berperan besar dalam mendampingi setiap langkah Vanya. Ia mengaku tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan lomba dan tugas-tugas sekolah.
“Kadang harus menenangkan dia saat lelah atau gugup. Tapi saya selalu mengingatkan bahwa semua ini bagian dari perjalanan yang indah,” kata Tri Susiyamawati lembut.
Untuk menjaga semangat sang putri, Tri Susiyamawati berusaha menghadirkan suasana rumah yang menyenangkan dan penuh dukungan. Ia percaya bahwa kebahagiaan adalah kunci dari semua pencapaian.
“Saya selalu menekankan bahwa prestasi bukan segalanya, yang penting Vanya bahagia, tetap rendah hati, dan menikmati setiap prosesnya,” tambahnya dengan senyum hangat.
Sebagai orang tua, Tri Susiyamawati memiliki harapan sederhana namun bermakna untuk masa depan putrinya. Ia ingin Vanya tetap menjadi anak yang baik, rendah hati, dan membawa nilai positif bagi sekitarnya.
“Kalau lewat musik dan budayanya dia bisa menginspirasi anak-anak lain untuk bangga pada daerahnya, itu sudah lebih dari cukup,” ujarnya.