"Tatapan marah juga curiga dari semua staff hotel. Seolah-olah kami semua tahanan," tambahnya.
Dalam kondisi serba tertekan, mereka pun berusaha berpura-pura menjadi turis biasa agar tidak memancing kecurigaan lebih lanjut.
"Karena kami playing tourist, jadi harus terlihat piknik sambil memastikan apakah para intel masih mengawasi kami," pungkasnya. *