HARIAN MERAPI - Dalam berkendaraa kita sering mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting. Seperti halnya aki yang merupakan salah satu komponen vital pada kendaraan bermotor baik motor maupun mobil.
Perannya tak sekadar untuk menghidupkan mesin, tetapi juga memasok energi listrik ke berbagai sistem, mulai dari lampu, klakson, hingga perangkat elektronik lainnya.
Tanpa aki yang berfungsi optimal, performa kendaraan akan terganggu, bahkan bisa menyebabkan mogok.
Baca Juga: YBM BRILian Salurkan 1.100 Paket Peduli Pendidikan Mualaf di Temanggung
Di pasaran, aki dibedakan menjadi dua jenis utama, yakni aki kering dan aki basah. Keduanya memiliki konstruksi, karakteristik, dan kebutuhan perawatan yang jauh berbeda.
Aki kering dikenal menggunakan cairan elektrolit berbentuk gel, yang membuat cairannya tidak mudah menguap.
Keunggulan lainnya adalah sifatnya yang maintenance free alias minim perawatan. Pemilik kendaraan tidak perlu menambah cairan secara berkala.
Umur pakainya biasanya berkisar antara 1 hingga 2 tahun, tergantung penggunaan dan kondisi kendaraan.
Sementara itu, aki basah menggunakan cairan elektrolit yang mirip air. Jenis ini membutuhkan perawatan rutin berupa pengecekan dan penambahan cairan.
Jika dibiarkan kering, performa aki tersebut akan menurun dan bisa memicu kendaraan mogok.
Meski demikian, aki basah kerap dipilih karena harganya relatif lebih ekonomis.
Sebagai gambaran, aki basah tipe NS60L dibanderol sekitar Rp651 ribu. Sedangkan aki kering Yuasa NS40ZL dijual dengan harga berkisar Rp828 ribu.