HARIAN MERAPI - Warga keturunan Tionghoa menggelar sembahyang Po Un untuk tolak bala di Klenteng Hok Tek Tong Parakan Temanggung, Minggu (16/2/2025).
Ritual dipimpin Pandita Dhamma Amaro dengan diikuti umat di kabupaten tersebut serta sejumlah warga dari luar kota seperti Banjarmasin, Jogja, Jakarta, Surabaya dan Semarang.
Dhamma Amaro mengatakan setelah melewati tahun baru Imlek, warga Tionghoa mengadakan suatu sembahyang yang biasanya disebut Po Un yang dimaksudkan untuk menghindarkan dari semua marabahaya.
Baca Juga: Rohis MAN 3 Sleman gelar acara tahunan Festival Pelajar Muslim Yogyakarta, ini daftar pemenangnya
"Po Un untuk menghindari malapetaka dan lain-lain. Kita memohon dalam doa untuk bisa terhindar marabahaya,"kata dia.
Dia menjelaskan sembahyang Po Un merupakan upacara tolak balak atau meminta keselamatan dan nasib baik. Sembahyang Po Un dilaksanakan untuk menjaga keselarasan manusia dengan alam semesta.
Dia mengatakan dengan karma baik yang telah dilakukan dalam satu tahun lalu, doa yang dipanjatkan diharapkan akan cepat terkabul.
Di dalam kehidupan, kata dia, akan mendapat kesehatan yang prima, pekerjaan lancar, rejeki mengalir tiada henti dan juga hubungan keluarga dengan teman-teman bisa harmonis, terbawa suasana tentram dan tenang.
Baca Juga: Ini hubungan antara kesehatan mental dan fisik yang saling mempengaruhi menurut psikolog
Dia mengatakan peserta selain dari Temanggung, juga dari sejumlah kota sekitar seperti Jogja, Banjarmasin, Jakarta dan Surabaya.
Pihaknya lanjut dia tidak membatasi siapapun yang merasa memerlukan untuk mendapatkan pelayanan dari Klenteng Hok Tek Tong Parakan yang didirikan sekitar 1830.
"Kami melayani pengobatan, minta jodoh, minta rejeki dan lainnya, yang pasti terkabulnya doa berdasarkan karma baik yang dilakukan masing-masing," kata dia.
Sementara pada sembahyang Po Un, umat datang di klenteng pada pagi hari. Mereka terlihat khusuk terutama saat Lao Tzu atau pemimpin ritual membacakan doa atau mantra.
Baca Juga: Pedro Sanchez: Tak ada real estat bisa tutupi kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza