HARIAN MERAPI - Gerakan donasi galon bekas diluncurkan PMI Kabupaten Temanggung sebagai salah satu langkah membantu warga di daerah krisis air bersih.
Gerakan ditujukan pada masyarakat umum dan siswa. Galon selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai wadah air bersih di daerah-daerah yang mengalami kekeringan.
Sekretaris PMI Kabupaten Temanggung Ahmad Saryono mengatakan berdasar hitungan awal kebutuhan galon bekas berkisar 1000 buah untuk lima kecamatan, namun diperkirakan jauh lebih dari itu.
"Prediksi awal memang 1000 galon bekas, ini bisa berkembang menjadi 5000 galon bekas," kata Ahmad Saryono, Kamis (7/9/2023).
Dia mengatakan galon bekas dinilai mudah mendapatkan, praktis dan murah dibanding derijen. Galon ini tidak usah membeli karena banyak di rumah tangga yang tidak terpakai.
Dia mengemukakan terdapat lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih yakni Kandangan, Pringsurat, Kranggan, Bulu dan Ngadirejo. Selama ini kecamatan tersebut secara rutin mendapatkan droping air bersih dari PMI, BPBD dan PDAM.
Baca Juga: Korupsi di Kemenaker, Muhaimin dukung KPK tuntaskan kasus sistem proteksi TKI
Dia menerangkan kekeringan masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Sehingga sejumlah pihak membantu kebutuhan dengan distribusi air bersih.
Dia mengatakan warga yang akan mendonasikan galon bekas dapat langsung membawanya ke markas PMI Kabupaten Temanggung atau dikoordinir untuk selanjutnya PMI akan mengambilnya.
"Siswa akan dikoordinir pihak sekolah. Nanti PMI akan mengambil di sekolah," kata dia, sembari mengatakan telah berkirim surat ke Dinas Pendidikan terkait donasi galon bekas di sekolah.
Baca Juga: Mario Dandy divonis 12 tahun, Shane Lukas 5 tahun penjara dalam kasus penganiayaan David Ozora
Staf PMI Andi Alif menambahkansetelah galon dibersihkan lantas disalurkan ke warga yang membutuhkan saat droping air. Pengisian air pada galon ini di lokasi atau titik distribusi, yang selanjutnya diisi kembali pada distribusi periode berikutnya.
PMI berharap, kebutuhan air bersih di daerah kekeringan tercukupi sehingga perlu pelibatan semua pihak. (*)