Jagra Budaya III SMK Bhumi Phala Parakan Temanggung, Upaya Melestarikan Kesenian Daerah

photo author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 19:15 WIB
Seniman mementaskan kesenian.  (Arif Zaini Arrosyid)
Seniman mementaskan kesenian. (Arif Zaini Arrosyid)

HARIAN MERAPI - Sebagai wujud menjaga budaya dan kesenian daerah, di tengah arus budaya modern, SMK Bhumi Phala Parakan menggelar lomba pentas kesenian bertajuk "Jagra Budaya".

Ketua Panitia Jagra Budaya III, Catra Andika Ramadani, menyampaikan even tidak hanya bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga menumbuhkan empati sosial.

“Jagra Budaya III ini salah satunya untuk melestarikan budaya. Selain itu, kami mengajak seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk menumbuhkan empati melalui gerakan Dari MIPA untuk Sumatera,” kata dia, Minggu (14/12/2025).

Baca Juga: 2 Kakek Tewas Jatuh dari Pohon di Gunungkidul, Ini Kronologinya

Dia mengatakan sebagai bentuk kepedulian, panitia juga mengadakan penggalangan donasi yang dilakukan di sela-sela acara.

Para siswa, kata dia, berkeliling membawa boks donasi untuk mengajak penonton dan warga sekolah berpartisipasi membantu saudara-saudara di Sumatera yang terdampak bencana.

“Melalui cara ini, siswa belajar langsung tentang kepedulian dan empati sosial,” tambah Catra.

Ia juga menjelaskan bahwa ke depan, Jagra Budaya akan terus dikembangkan dengan penekanan lebih kuat pada kegiatan sosial.

Baca Juga: Kerugian Akibat Kericuhan Matel di Kalibata Tembus Rp1,2 Miliar

Temanggung kata dia, adalah laboratorium. Siswa akan belajar bersosialisasi dan berkolaborasi dengan komunitas kesenian di Temanggung.

"Tahun ini ada 21 kelompok kesenian dari beberapa sekolah yang turut menggebrak panggung, ada tarii warok, idakep, dolalak dan soreng,” katanya.

Pengawas SMK Cabang Dinas Wilayah VIII, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Heny Taslimah, mengapresiasi pelaksanaan Jagra Budaya III, di mana kegiatan ini menjadi wadah kreativitas para siswa.

Baca Juga: Uya Kuya dan Gus Miftah Wisuda Bareng di Unissula Semarang

"Kesadaran siswa dalam menjaga budaya sangat tinggi karena kegiatan ini lahir dari inisiatif dan partisipasi aktif siswa. Anak-anak terlibat secara sukarela, bahkan dengan biaya mandiri. Ini menunjukkan rasa kepemilikan dan kepedulian yang nyata,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X