HARIANMERAPI.COM - Sejumlah mahasiswa Sekolah Vokasi UGM membuat jaket canggih yang dapat mengurangi korban jiwa kecelakaan lalu lintas.
Jaket yang dinamai Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino itu mampu mendeteksi terjadinya kecelakaan pada penggunanya.
Jaket tersebut dibuat Ademas Alam Pangestu dari jurusan Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Genesis Junior Sumlang (Teknologi Rekayasa Elektro), Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin), Alfian Eka Setyawan (Teknologi Rekayasa Mesin), dan Saadah Mardatilah (Teknologi Rekayasa Internet).
Baca Juga: Challenge Malaikat Maut Viral di TikTok, Peneliti UGM: Stop Bikin Konten Medsos Berujung Maut!
Pembuatan jaket dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karya Inovatif (PKM-KI) UGM dan memperoleh sumber dana dari Kemendikbudristek.
Ademas mengatakan, awal adanya ide pembuatan produk untuk mengurangi korban jiwa kecelakaan lalu lintas.
Data Korlantas Polri yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 kasus pada tahun 2021.
Baca Juga: Lokasi CCTV ETLE Terbaru di Jogja, Simak Cara Mengecek Data Tilang Elektronik Serta Dendanya
Angka kasus kecelakaan tersebut terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
“Oleh sebab itu, kami memandang perlu adanya peningkatan Safety Riding tambahan, guna menekan angka korban jiwa kecelakaan lalu lintas terutama roda dua,” ungkapnya, Kamis (8/9/2022).
Menurutnya, produk Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino dapat mendeteksi kecelakaan secara otomatis dengan menggunakan sistem mikrokontroler dan sensor otomatis.
Baca Juga: Mobil listrik Wuling Air ev akhirnya mengaspal di Jogja, harga OTR-nya mulai Rp 244 juta
Apabila terjadi perubahan percepatan yang signifikan dan kemiringan jaket yang melebihi derajat tertentu secara bersamaan, maka jaket akan mengembang secara cepat dengan tekanan udara yang tinggi.
Jaket telah di desain untuk mengamankan tubuh pengguna jika terjadi kecelakaan dan terdapat tekanan udara yang tinggi didalam jaket,” terangnya.