Manfaatkan Saluran Irigasi untuk Pelihara Nila

photo author
- Kamis, 18 Februari 2021 | 07:45 WIB

-
Saluran irigasi bisa dimanfaatkan untuk memelihara ikan nila.(MERAPI-SULISTYANTO)

MUNCULNYA ide kreatif untuk bisa menambah pendapatan keluarga maupun kas suatu kelompok, merupakan bagian dari hikmah adanya pandemi Covid-19 yang belum berakhir sampai saat ini. Tak ketinggalan, banyak warga selalu berusaha menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, misalnya dengan rutin mengonsumsi asupan berbahan ikan.

Suatu hal wajar, jika ada warga baik perorangan ataupun kelompok berusaha bisa memelihara ikan. Sampai-sampai ada yang memanfaatkan saluran irigasi sebagai tempat pembesaran atau memelihara ikan nila merah. Dengan sirkulasi air yang bagus serta ikan mudah memperoleh pakan alami, diharapkan pertumbuhan ikan bisa lebih cepat. Lalu hasil panenannya selain dijual, sebagian juga bisa dikonsumsi, sehingga berdampak bagus bagi kesehatan.

Seperti halnya telah dilakukan Purwanto asal Gamping Sleman, ia awalnya iseng memanfaatkan saluran irigasi di belakang tempat tinggal untuk memelihara ikan nila. Ia juga berharap agar dapat menjadi hiburan saat ada pandemi, dan sewaktu-waktu ikan dapat dipancing atau dijaring untuk dijadikan lauk bergizi. Saluran irigasi disekat bagian utara dan selatan dengan jarak sekitar delapan meter.
“Ternyata pertumbuhan ikan nilanya bisa bagus. Bahkan ada yang beranak, lalu saya pisah dan ditempatkan di jaring hapa. Jaring saya tempatkan juga di bagian pinggir saluran irigasi,” ungkapnya kepada Merapi, baru-baru ini.

Pakan rutin yang diberikan untuk nila, sebutnya, yaitu wujud pelet buatan pabrik. Pemberian pakan pagi dan sore hari. Selain itu secara berkala diberi pakan sisa dapur terutama wujud sayur, misalnya potongan-potongan sayur mentah yang sudah tak layak untuk dimasak. Sedangkan di pinggir timur Padukuhan Mandungan I Margoluwih Sleman, saluran irigasi juga disekat-sekat untuk memelihara ikan nila merah. Sebagian ada juga yang ditambah dengan koi maupun tombro. Semua RT yang ada di padukuhan setempat mendapatkan bagian saluran irigasi yang telah disekat-sekat menggunakan jeruji besi. Lalu pihak RT mempunyai tenaga khusus yang merawat ataupun memberi pakan setiap harinya.
“Kami biasa memilih nila yang sudah remaja untuk ditebar di kolam saluran irigasi. Dengan pemberian pakan yang baik, sehari dua kali, pagi dan sore hari, rata-rata dibesarkan sekitar 45 hari, nila-nila sudah siap dipanen,” ungkap salah satu warga setempat, Antoro.

Ditambahkan, sebagian warga termasuk ada yang sembari momong anak-cucu sering melihat nila-nila saat diberi pakan, baik pagi atau sore hari. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi hiburan tersendiri. Ketika sudah layak panen, pedagang ikan pun biasa segera membeli.
Sementara itu menurut PPL Perikanan dari UPTD Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan Wilayah II Sleman, Ita Wulan H SPi, adanya ikan di saluran irigasi bisa memberi manfaat ekonomis, misalnya meningkatkan penghasilan warga, jika berkelompok bisa menambah saldo kas, bahkan bisa menjadi destinasi wisata. Selain itu kualitas air bisa selalu terjaga, karena kebersihan saluran irigasi selalu terkontrol. Bahkan pertumbuhan tanaman yang menggunakan air dari irigasi akan lebih subur, sebab airnya menganduk pupuk organik dari kotoran ikan dan sisa pakan.

“Saya yakin pihak yang menebar ikan di saluran irigasi akan melakukan pembersihan secara rutin, misalnya ketika terlihat ada sampah di saluran irigasi. Selain itu sudah ada kesepakatan dengan petani pengguna saluran irigasi, terutama sudah ada izin dari pihak desa dan pengurus P3A setempat,” papar Ita. (Yan)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Rekomendasi

Terkini

X