harianmerapi.com – Even fashion bergengsi tingkat nasional Jogja Fashion Week (JFW) kembali digelar di Jogja, Jumat-Minggu (25-27/11/2021).
Turut berpartisipasi dalam pergelaran fashion show JFW 2021, salah satunya SMK NU Banat Kudus Jawa Tengah dengan menampilkan beberapa koleksinya berlabel Zelmira.
Mengusung tradisi ‘Luwur’ sebagai tema dalam eksibisi kali ini, kreasi para siswi SMK salah satu sekolah binaan Djarum Foundation tersebut sukses mencuri perhatian para fashionista.
Menurut Najla Mufida Azmi, siswi SMK NU Banat yang tergabung sebagai tim desainer Zelmira, Luwur merupakan tradisi turun-temurun di Kudus yang merujuk pada sebuah kegiatan tahunan membuka dan mengganti kain kelambu pembungkus nisan dan cungkup makam Sunan Kudus.
Baca Juga: Sebelum Diangkat Jadi Film, Layangan Putus Sempat Viral di Facebook
Biasanya, prosesi tersebut dilakukan setiap 10 Muharam dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasa yang telah dilakukan Sunan Kudus bagi penduduk sekitar.
“Seluruh motif yang ada pada kain di koleksi terbaru ini, kami yang buat, bukan dari kain yang sudah ada lalu kami jahit. Tapi kami ciptakan dan kami cetak sendiri dengan tujuan agar motif dan desain dari pakaian tersebut lebih menyatu dan berkelas,” jelasnya.
Ditambahkan Najla, selain ia sendiri ada pula tiga siswi SMK NU Banat lainnya yang ikut ambil bagian dalam eksibisi ini, yakni Munira, Fathin Naziha dan Dewi Rosita Alamanda. Keempatnya merupakan siswa kelas XII Jurusan Tata Busana.
Baca Juga: Lirik Lagu Sahabat Dulu, OST Serial Layangan Putus
Desainer kenamaan, Philip Iswardono memberikan apresiasi terhadap kreasi para siswi SMK NU Banat Kudus dan termasuk karya-karya anak SMK yang tak dapat dipandang sebelah mata.
“Saya cukup terkejut melihat karya-karya yang ditampilkan. Hal ini menunjukkan, bahwa metode pendidikan di sekolah tersebut sangat bagus, sehingga bisa mendorong para anak didik menghasilkan karya yang dari sisi kualitas tidak kalah dibandingkan para profesional,” terangnya.
Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma mengungkapkan, kreasi-kreasi yang lahir dari para siswi SMK NU Banat Kudus merupakan hasil dari pembelajaran berbasis proyek yang diadopsi pihak sekolah kepada para siswinya.
Baca Juga: Cerita Misteri: Istri Melahirkan, tapi Suami yang Kesakitan
Dengan metode ini, para siswa di SMK mampu menghasilkan sebuah produk berkualitas melalui pembelajaran di sekolah yang sudah setara dengan industri. Mereka tidak hanya bisa menghasilkan produk yang berkualitas tetapi harus bisa menghasilkan produk yang bisa dan mampu bersaing di pasar.
“Untuk bisa mencapai sebuah produk yang berkualitas para siswa tidak bisa hanya dengan bekal hard skills saja, mereka juga harus memiliki keterampilan lunak atau soft skills yang tinggi,” jelas Galuh.