harianmerapi.com - Kabar tentang kemungkinan Facebook ganti nama mendapat tanggapan para ahli. Mereka berpendapat jika benar Facebook berganti nama, maka tetap tidak bisa lepas dari pengawasan regulator dan publik tentang bahaya media sosial.
Beberapa waktu lalu The Vergeme laporkan bahwa Facebook berencana mencitrakan ulang perusahaan mereka.
Facebook sedang disorot regulator setelah seorang mantan karyawan membocorkan ribuan dokumen internal.
Baca Juga: Bulutangkis Denmark Open: Cedera Punggung, Anthony Ginting Menyerah di Hari Kedua
Facebook, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (21/10/2021), menolak berkomentar tentang kemungkinan mereka berganti nama.
"Legislator dan politikus cukup pintar untuk tidak dibodohi oleh pencitraan ulang," kata analis internet di Atlantic Equities, James Cordwell.
Sedang kepala urusan merk di Prophet, Marisa Mulvihil melihat berganti nama adalah strategi yang efektif supaya anak perusahaan bisa mempertahankan reputasi mereka.
Baca Juga: Berisi Pesan Motivasi, 'Merakit' yang Dinyanyikan Yura Yunita Jadi Lagu Tema Film 'Nussa'
Tapi, media dan regulator "tidak akan berhenti menyelidiki hanya karena pencitraan ulang", menurut Marisa.
The Verge menuliskan bahwa nama induk perusahaan akan merefleksikan Facebook sebagai "metaverse".
Nama baru itu juga diyakini sebagai salah satu cara agar WhatsApp, salah satu produk Facebook yang populer, tidak terganggu anggapan publik soal Facebook. Hal in juga berlaku untuk Oculus, perangkat virtual reality buatan mereka.
Baca Juga: 23 Jenis Minuman Kopi, dari Kopi Hitam hingga Irish Coffee
Meski pun berganti nama, Facebook akan tetap menghadapi tekanan yang sama, menurut para ahli.
"Saya rasa berganti nama tidak akan membantu Facebook mengatasi pengawasan regulator atau keraguan, jika bukan ketidakpercayaan, secara umum dari publik," kata pakar dari Pentagram, Natasha Jen. *