SLEMAN, harianmerapi.com – Tak sedikit jenis jalak rajin berkicau serta memiliki tampilan fisik elegan dan berkelas. Bukan hal aneh jika, akhirnya hobiis burung berkicau senang memelihara jalak.
Selain itu jalak termasuk burung berkicau yang tak rumit perawatannya. Guna membeli pakan hariannya juga tak butuh banyak biaya, misalnya cukup rutin diberi buah-buahan seperti pepaya, apel dan pisang.
Salah satu jenis jalak yang cocok dijadikan sebagai satwa klangenan, yaitu jalak pito. Jenis jalak ini memiliki bulu yang didominasi warna putih bersih kombinasi warna hitam yang serasi, sehingga kian indah dipandang.
Beberapa alasan ini menjadikan M Bidayah yang akrab disapa Dayah senang mengoleksi beberapa jenis jalak, salah satunya yaitu jalak pito. Ia pun merasa senang dengan jalak pito karena mempunyai beberapa karakter khas lainnya.
“Jalak pito juga senang berkicau dengan kicauannya yang enak didengar, bahkan memiliki volume suara keras dan suka meniru suara burung lain maupun suara lain yang didengarnya,” papar Dayah, baru-baru ini.
Lalu jika ada keinginan menangkarkan jalak pito, sebutnya, perlu mengenali dahulu yang berjenis kelamin jantan serta betina. Secara fisik, misalnya bagian ekor jalak jantan cenderung meruncing, sedangkan yang betina cenderung mekar ataupun bercabang.
Cara membedakan lainnya, yaitu bagian anus jalak putih jantan memiliki warna hitam. Warna ini akan semakin tampak jelas ketika jalak pito yang jantan telah berusia dewasa.
Sedangkan untuk jalak pito yang masih muda memiliki warna yang kurang jelas. Lainnya jika untuk anus jalak putih betina, yakni memiliki warna yang kemerahan.
“Selain itu jalak pito betina memiliki suara yang kurang gacor jika dibandingkan dengan yang jantan. Ditambah lagi, jalak pito jantan mempunyai ukuran badan dan juga kepala lebih besar dibanding yang betina,” terangnya.
Baca Juga: Mitos: Daya Tahan Tubuh Lebih Baik Karena Tertular Covid-19 daripada Menerima Vaksin, Faktanya...
Lain halnya dengan jenis jalak kerbau, ungkap Dayah, jalak ini mempunyai bulu warna hitam. Lalu dinamakan jalak kerbau, sebab di habitat aslinya sering bersimbiosis dengan kerbau, yakni senang dengan tempat-tempat di mana kerbau mencari makan dan ia juga senang bertengger di atas punggung kerbau.
Ada lagi jenis jalak nias, yakni memiliki bulu dengan warna didominasi cokelat kehitaman dengan kepala berwarna hitam dan berwarna kuning menyala pada bagian sekitar mata. Tak kalah populer lagi, yakni jalak suren dengan bulu kombinasi warna hitam serta putih.