lifestyle

Ini yang perlu diketahui perempuan, perbedaan polip dan miom yang dapat tumbuh dalam rahim

Kamis, 20 November 2025 | 11:30 WIB
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Gita Pratama, Sp.OG, Subsp. FER., M.Rep.Sc menjelaskan peran histeroskopi pada tata laksana infertilitas dalam temu media di Jakarta, Rabu (19/11/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

HARIAN MERAPI - Adakah perbedaan polip dengan miom yang dapat tumbuh dalam rahim ? Dokter menjelaskan detail berikut ini.


Menurut dokter, sebenarnya keduanya tidak berbahaya karena hanya tumor jinak, sehingga tak perlu diapa-apakan.


Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Gita Pratama, Sp.OG, Subsp. FER., M.Rep.Sc menjelaskan perbedaan penyakit polip dan miom yang dapat tumbuh dalam rahim wanita.

Baca Juga: Oknum Polisi Berpangkat AKBP Disebut Jadi Saksi Kunci Buntut Kasus Kematian Misterius Dosen Wanita di Hotel Semarang

"Miom dan polip itu sebenarnya kalau enggak bergejala tidak perlu diapa-apakan, karena memang dia tumor jinak ya, enggak berbahaya," kata Gita dalam temu media di Jakarta, Rabu.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan polip endometrium atau polip merupakan tumor jinak di dalam rongga rahim yang dapat mengganggu terjadinya penempelan (implementasi) embrio. Letaknya biasa menggantung di dinding-dinding rahim.

Seringkali, kondisi pasien tidak bergejala, tetapi dapat menyebabkan timbulnya bercak darah (spotting) di luar siklus menstruasi. Spotting juga dapat muncul di antara siklus menstruasi.

"Misalnya mensnya 7 hari, kemudian nanti sudah berhenti, mensnya nanti tiba-tiba spotting. Apa muncul flek-flek begitu ya. Kemudian nanti mens normal lagi, itu biasanya gejala dari polip," ujar dia.

Baca Juga: Usai Roy Suryo cs Walk Out, Refly Harun Ngaku Sempat Kontak Ketua Komisi Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie via Telepon

Penyakit ini juga dikatakannya kerap dihubungkan dengan infeksi dan gangguan hormon.

"Jadi kalau pasien yang haidnya enggak teratur, kemudian ditemukan ada gangguan hormon, itu biasanya tumbuh polip," kata dia.

Pada polip yang disebabkan oleh infeksi, ia mengatakan penyebabnya akan sulit untuk diketahui karena tidak adanya gejala yang terlihat pada pasien.

Dokter akan menggunakan histeroskopi sebagai alat untuk mendiagnosis sekaligus melakukan prosedur minimal invasive untuk mengangkat polip tersebut.

Kemudian miom merupakan kondisi yang mirip dengan polip, namun miom merupakan tumor jinak yang dapat menyebabkan infertilitas atau tidak bisa hamil.

Halaman:

Tags

Terkini