lifestyle

Ini cakupan cek Kesehatan gratis atau CKG yang dicanangkan pemerintah,berikut manfaatnya

Rabu, 12 November 2025 | 09:38 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Jakarta, Rabu (12/11/2025). (ANTARA/Cahya )


HARIAN MERAPI - Program pemerintah berupa cek Kesehatan gratis atau CKG sangat bermanfaat bagi masyarakat.


Program ini sekaligus dapat meningkatkan cakupan skrining tuberkulosisi atau TB.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam kurun satu tahun lebih dari 52 juta orang telah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sehingga berdampak meningkatkan cakupan skrining tuberkulosis (TB).

Baca Juga: Atalanta Gaet Raffaele Palladino sebagai Pelatih Baru

Dalam perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Jakarta, Rabu, ia menyebutkan bahwa cakupan skrining TB sudah lebih dari 20 juta orang.

Ia mengatakan upaya itu suatu bentuk pergeseran fokus dari pendekatan kuratif ke preventif dan promotif guna menjaga orang tetap sehat.

"84 juta anak Indonesia hari ini akan mencapai usia produktif pada tahun 2045, tepat satu abad Indonesia merdeka. Kita hanya memiliki dua dekade lagi untuk memastikan mereka tumbuh sebagai generasi yang sehat, tangguh, dan unggul," katanya.

Baca Juga: Polda Jateng Sita Ribuan Sandal dan Tas Eiger Palsu di Pasar Kliwon Solo

Untuk mencapai hal itu, katanya, tiga program hasil terbaik cepat (PHTC) dilaksanakan.

Selain itu, katanya, dalam empat tahun terakhir, Indonesia melaksanakan transformasi kesehatan guna memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mudah diakses, dengan biaya terjangkau, sebagai fondasi guna menuju masa depan itu.

Ia mengatakan capaian dalam enam pilar transformasi kesehatan menunjukkan bukti nyata kerja keras dan kolaborasi seluruh insan kesehatan Indonesia.

Dia mencontohkan pada pilar pertama, yakni transformasi layanan primer, 8.349 puskesmas telah menerapkan integrasi layanan primer.

Selain itu, sistem surveilans penyakit kini lebih cepat dan terintegrasi, dengan kapasitas laboratorium kesehatan masyarakat yang meningkat di seluruh provinsi.

"Untuk pertama kalinya, prevalensi stunting balita turun di bawah 20 persen, yaitu mencapai 19,8 persen," kata Budi.

Halaman:

Tags

Terkini