lifestyle

Infeksi berulang DBD bisa berakibat lebih parah, begini cara mencegahnya

Senin, 25 Agustus 2025 | 11:30 WIB
Kegiatan donor darah dalam rangkaian HUT ke-104 RS Borromeus di Bandung, Jawa Barat pada Minggu (24/8/2025). (ANTARA/HO-RS Borromeus)



HARIAN MERAPI - Orang bisa terkena demam berdarah dengue (DBD) dua kali atau lebih.


Dokter menyarankan agar lebih hati-hati, karena infeksi berulang DBD berisiko menimbulkan gejala lebih berat.


Bahkan, menurut dokter, hal ini dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak dan pasien dengan penyakit penyerta.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Libra besok Selasa 26 Agustus 2025, hari yang menyenangkan, manfaatkan sebaik-baiknya!

“Virus dengue memiliki empat serotipe, artinya, seseorang bisa terinfeksi lebih dari sekali, dan infeksi yang berulang biasanya lebih berat,” kata dokter spesialis anak RS Borromeus, dr. Tony Ijong Dachlan, Sp.A, dalam gelar wicara HUT ke-104 RS Borromeus di Bandung, Minggu.

Ia menekankan terdapat sekitar 45 persen kematian akibat dengue terjadi pada usia 5–14 tahun. Bahkan infeksi tanpa gejala pada orang dewasa tetap bisa menjadi sumber penularan bagi anggota keluarga lain.

"Oleh karena itu, pencegahan harus dimulai dari rumah,” ujarnya.

Hal senada disampaikan dokter spesialis penyakit dalam RS Borromeus, dr. Stephanie Yuliana Usman, yang menekankan bahwa hingga kini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Terapi yang diberikan hanya meredakan gejala, bukan membunuh virus.

"Langkah pencegahan menjadi sangat penting, terlebih pada pasien dengan penyakit penyerta seperti obesitas, ginjal, diabetes, atau hipertensi, yang lebih rentan mengalami kondisi parah,” kata dia lagi.

Baca Juga: Motor ditumpangi pasutri terjun bebas ke jurang di Desa Berjo Ngargoyoso, kedua korban meninggal dunia

Data Kementerian Kesehatan mencatat hingga minggu ke-25 tahun 2025, Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus DBD tertinggi nasional, yakni 17.281 kasus dengan 61 kematian. Kota Bandung menempati urutan kedua daerah dengan kasus terbanyak, disusul Kabupaten Bandung di posisi ketiga.

Direktur Medis RS Borromeus, dr. Marvin Marino, menegaskan pihaknya akan terus memperkuat layanan promotif dan preventif.

“Kami berkomitmen mendampingi masyarakat bukan hanya saat sakit, tetapi juga melindungi sebelum sakit, terutama menghadapi ancaman penyakit menular seperti DBD,” katanya.

Pencegahan DBD dapat dilakukan melalui Gerakan 3M Plus secara konsisten, menjaga kebersihan lingkungan, serta mempertimbangkan vaksinasi dengue sebagai perlindungan tambahan.

Baca Juga: Waspadai cacingan, bisa menyerang orang dewasa, untuk mencegahnya ikuti saran dokter

Halaman:

Tags

Terkini