HARIAN MERAPI - Sebagian kaum lelaki merasa senang memiliki hobi mancing ikan baik di sungai, laut, embung maupun kolam. Tak jarang hobi tersebut dimiliki sejak masih remaja.
Bahkan ketika sudah bekerja hingga pensiun, tetap mempunyai hobi mancing, sebab diyakini mempunyai banyak dampak positif termasuk bermanfaat bagi kesehatan.
Hal ini diyakini mancing mania asal Bantul, Sanjaya yang biasa disapa Rembol. Lelaki yang tinggal di Ngestiharjo Kasihan ini mengungkapkan, sejak SMA sudah mempunyai hobi mancing.
Baca Juga: Lakukan penipuan dan penggelapan motor, pria asal Pekanbaru ditangkap polisi
Ketika sudah bekerja, yakni sebagai staf TU di Fakultas Psikologi UGM juga tetap punya hobi mancing.
Wajar saja, setiap ada waktu luang, berusaha bisa menyalurkan hobi mancing.
“Pilihan lokasi mancing ikan, bisa di sungai, kolam, embung, waduk maupun laut. Setelah masa pensiun seperti sekarang, saya tetap punya hobi mancing,” ungkapnya, baru-baru ini.
Ketika mancing di sungai, embung maupun waduk aneka jenis ikan bisa diperoleh, seperti wader, gabus, lele, nila dan bawal. Kalau di kolam, biasanya model borongan bersama sejumlah teman, terutama ikan bawal, nila dan patin.
Baca Juga: BRI dan Liga Kompas Melepas Keberangkatan Tim LKG BRI ke Piala Dunia Remaja 'Gothia Cup' di Swedia
Lain halnya jika mancing di laut, kawasan Pantai Selatan seperti di Trisik, Samas dan Glagah, misalnya mendapatkan ikan jenis surung, gato, dan megan.
“Mayoritas ikan hasil pancingan untuk dimasak sendiri. Sebagian setelah dibersihkan disimpan freezer, sewaktu-waktu akan dimasak tinggal ambil,” jelas Rembol.
Namun, ketika ada tetangga ingin membeli dan ia punya banyak stok ikan, bisa juga dibeli. Khususnya ikan lele hasil pancingan, biasa dilepas di kolam tampungan.
Baca Juga: Wisata mulai menggeliat, puluhan turis asing kunjungi Museum Salatiga
Pasalnya, lele punya daya tahan hidup tinggi meski ada luka di mulut terkena pancing. Di rumahnya, kebetulan mempunyai kolam tampungan ikan ukuran 120 cm x 120 cm.