HARIAN MERAPI - Dunia kedokteran terus berkembang pesat, termasuk di bidang ortopedi.
Bahkan sendi lutut yang rusak kini bisa diganti dengan buatan yang menggunakan alat Velys Robotic.
Hebatnya, begitu digunakan alat tersebut, pasien bisa langsung jalan.
Konsultan Lutut dan Pinggul Eka Hospital BSD Tangerang, Banten, dr. Ricky Edwin Hutapea mengatakan operasi penggantian sendi lutut yang rusak dengan buatan menggunakan alat Velys Robotic bisa membuat pasien langsung jalan.
"Penggunaan Velys Robotic mempercepat pemulihan pasien. Pasien dioperasi pagi, siang dapat berdiri dan berjalan. Sebab teknologi ini membantu dan memungkinkan ahli bedah untuk melakukan operasi dengan tingkat presisi yang lebih tinggi sehingga mempercepat pemulihan pasien," kata dr. Ricky dalam keterangannya di Tangerang, Rabu.
Ia menjelaskan teknologi ini membantu tenaga medis dalam percepatan tindakan akurasi. Alat ini menggunakan data anatomi pasien secara spesifik untuk membuat rencana operasi yang dipersonalisasi.
Lengan robotik membantu ahli bedah dalam memposisikan implan sendi dengan akurat, sesuai dengan rencana yang telah dibuat. "Jika tangan ahli bedah tidak sesuai dengan rencana tindakan maka lengan robotik tak akan berfungsi. Sehingga sangat kecil adanya kesalahan.
"Alat ini juga memiliki akurasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan fungsi lutut pascaoperasi dan mengurangi risiko komplikasi," katanya.
Ricky menambahkan bahwa nyeri lutut disebabkan karena faktor penuaan dan perubahan pada sendi. Hal ini sering dialami saat usia senja dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, dan membatasi kemandirian para lansia.
Apalagi sendi lutut merupakan persendian terbesar dan paling kompleks dalam tubuh yang bertugas menopang berat badan dan memungkinkan berbagai gerakan seperti berjalan, berlari, dan menekuk kaki.
Ada beberapa penyebab umum nyeri lutut pada lansia selain perubahan degeneratif akibat penuaan di antaranya osteoartritis (OA) yakni nyeri lutut kronis yang paling sering terjadi pada lansia, kerusakan kartilago menyebabkan tulang saling bergesekan, menimbulkan rasa sakit, kaku, dan pembengkakan.
Kemudian artritis reumatoid (RA) yakni penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi (sinovium). RA dapat menyerang banyak sendi, termasuk lutut, dan menimbulkan nyeri, bengkak, kemerahan, serta kekakuan.