lifestyle

Ini penting bagi lansia, tidur berkualitas bisa cegah alzheimer, berikut petunjuk dokter

Rabu, 28 Mei 2025 | 20:30 WIB
Seorang lansia sedang melakukan permainan yang dapat mengasah otak untuk mencegah demensia Alzheimer di Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO- Unika Atma Jaya)



HARIAN MERAPI - Adakah upaya untuk mencegah alzheimer pada lansia ?


Dokter membagikan tips bagaimana cara mencegah alzheimer pada lansia berikut ini.


Menurut dokter spesialis Kejiwaan dr. Tiur Sihombing, Sp.KJ.,Subsp.Ger(K), "sleep hygiene" atau kebiasaan untuk mendukung tidur yang berkualitas dapat menjadi salah satu cara yang diterapkan pada orang lanjut usia (lansia) agar tidak mengidap demensia alzheimer.

Baca Juga: Ramalan zodiak Taurus besok Kamis 29 Mei 2025 soal cinta dan karir, yang lajang cenderung bertemu seseorang yang menarik, tapi berhati-hatilah

Menciptakan pola tidur melalui sleep hygiene bagi lansia dinilai dapat memberikan istirahat yang cukup dan menjaga fungsi otak sehingga dapat mengurangi satu faktor penyebab terjadinya demensia alzheimer terutama untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun.

"Dalam hal tidur itu bisa diubah untuk mencegah (alzheimer), karena lansia pola tidurnya suka terbalik-balik. Karena memang lansia itu tidurnya sebentar-sebentar tapi akhirnya membuat kesulitan tidur di malam hari. Maka dari itu perlu dipastikan sleep hygiene-nya agar tercipta pola tidur yang tepat," kata dokter Tiur dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan dalam memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2025 yang diikuti, Selasa.

Secara khusus membahas demensia alzheimer, dokter Tiur mengatakan penyakit ini merupakan bagian dari demensia (penurunan fungsi otak) yang kerap dialami oleh lansia terjadi karena penumpukan plak dan kekusutan serabut saraf di otak akibat radikal bebas.

Baca Juga: Dongkrak Penerimaan Pajak UMKM, Kanwil Pajak DIY dan Pemkab Bantul Jalin Sinergi

Beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya demensia alzheimer adalah riwayat pada keluarga, faktor genetik, dan gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan bergadang, merokok, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol. Maka dari itu, menciptakan pola tidur yang tepat bagi lansia dapat mengurangi faktor risiko terjadinya demensia alzheimer.

Adapun dalam penjelasannya, dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) itu menyebutkan bahwa sleep hygiene dapat diciptakan oleh orang yang merawat lansia atau caregiver dengan memastikan kebersihan kamar tempat lansia tidur.

Selain itu, caregiver juga perlu memastikan suhu ruangan tempat tidur berada dalam kondisi yang tepat yakni tidak terlalu panas maupun tidak terlalu dingin.

Baca Juga: Tangkap Pengedar Narkotika, Polres Sukoharjo Amankan 1 Kilogram Sabu Senilai Miliaran Rupiah

Apabila memungkinkan saat lansia tidur pastikan ruangan kamar berada dalam kondisi gelap, namun apabila dirasakan sulit untuk mobilitas di malam hari maka kamar tidur bisa dilengkapi dengan lampu tidur berukuran kecil.

"Dengan kondisi kamar yang gelap atau lampu yang dimatikan maka nantinya hormon melatonin yang ada di dalam tubuh bisa keluar dan hal itu menginduksi tidur yang nyenyak. Tapi jika ternyata lansia takut gelap, takut jatuh saat di kamar, itu bisa pakai lampu tidur yang kecil," kata dokter Tiur.

Ia juga menegaskan sebagai bagian dari sleep hygiene ada baiknya lansia hanya boleh masuk ke kamar tidur ketika benar-benar akan beristirahat untuk tidur dan tidak melakukan aktivitas lainnya seperti menonton TV atau memainkan HP, dengan demikian istirahat yang berkualitas melalui tidur bisa dicapai oleh lansia.

Halaman:

Tags

Terkini