lifestyle

Dokter sebut diet OMAD berisiko bagi metabolisme tubuh, ini sebabnya

Minggu, 18 Mei 2025 | 06:00 WIB
Dokter Farid Kurniawan, Sp.PD, PhD menyampaikan penjelasan mengenai diet untuk menurunkan berat badan pada acara konferensi pers peluncuran Met-U Prodia di Jakarta, Sabtu (17/05/2025). (ANTARA/Meuthia Hamidah)

diet

HARIAN MERAPI - Waspada bagi yang sering melakukan diet One Meal A Day (OMAD) atau sekali makan dalam sehari.


Dokter mengingatkan diet OMAD dapat berisiko bagi metabolisme tubuh. Begini penjelasan dokter.


Pakar kesehatan dr. Farid Kurniawan, Sp.PD, PhD menilai upaya menurunkan berat badan dengan menerapkan diet One Meal A Day (OMAD) atau sekali makan dalam sehari berisiko bagi metabolisme tubuh.

Baca Juga: Ramalan zodiak Capricorn besok Minggu 18 Mei 2025 soal cinta dan karir, harus mengambil beberapa keputusan sulit mengenai kehidupan cinta

"Kalau One Meal A Day, saya pribadi tidak setuju, terlalu ekstrem. Itu terlalu berbahaya untuk metabolisme tubuh," katanya pada acara konferensi pers peluncuran Met-U Prodia di Jakarta pada Sabtu.

Dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu merekomendasikan diet gizi seimbang sebagai alternatif.

"Daripada melakukan diet ekstrem yang jelas berbahaya, saya sarankan cukup jalani diet gizi seimbang," katanya.

"Mau makannya tiga kali sehari yang porsi besar dua kali, snacking atau porsi kecil, boleh silakan. Yang penting jumlah dan komposisinya yang pas. Kalorinya enggak kelebihan, kemudian komposisi karbohidrat, protein, lemaknya juga pas," ia menjelaskan.

Baca Juga: Beda Syarikah Bisa Membuat Calon Haji Indonesia Terpisah dari Rombongan dan Keluarga, Petugas Sarankan Jemaah Punya Tanda Khusus

Dia menekankan pentingnya konsistensi dan durasi dalam penerapan diet untuk menurunkan berat badan.

"Enggak perlu diet aneh-aneh, diet OMAD, ketogenik, OCD. Selama orang itu melakukan diet yang seimbang dan dilakukan jangka panjang, hasilnya jauh lebih bagus," katanya.

"Small step (langkah kecil) tapi konsisten. Enggak ada orang kalau mau sehat, dietnya cuman setahun," ia menambahkan.

Perencanaan makan juga penting dalam pelaksanaan diet untuk menurunkan berat badan. Pedoman makan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan bisa dijadikan sebagai acuan dalam penerapan diet.

Menurut pedoman itu, setiap kali makan separuh piring sebaiknya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk dan separuhnya diisi dengan sayur dan buah.

Baca Juga: Pawai Ta'aruf Haul ke 10 Kyai M Zoemri, Sidomukti Salatiga, inspirasi bagai generasi muda

Halaman:

Tags

Terkini