lifestyle

Begini kiat mencegah jangan sampai menjadi korban phising saat berbelanja daring

Jumat, 28 Maret 2025 | 12:30 WIB
Ilustrasi - Penipuan daring berkedok "link phising" atau palsu dan modifikasi APK ("Android Package Kit") yang kini kian marak. ( ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)



HARIAN MERAPI - Bagi Anda yang sering belanja melalui platform daring, hendaknya hati-hati.


Belakangan ini banyak praktik phising yang sangat merugikan konsumen. Bagaimana cara mengatasinya ?


Perusahaan keamanan siber Kaspersky menyampaikan kiat mencegah agar tidak menjadi korban phising.

Baca Juga: BMKG Prakirakan Mayoritas Daerah Diguyur Hujan Hari Ini


Ada langkah-langkah yang dapat dijalankan untuk menghindari modus penipuan yang disebut phishing saat menggunakan platform perdagangan daring untuk belanja barang-barang keperluan Lebaran.

Dalam keterangan persnya pada Rabu, Kaspersky menyoroti peningkatan penggunaan platform belanja daring social commerce (s-commerce) dan risiko keamanannya.

"Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam metode berbelanja. Kini, masyarakat tidak hanya berbelanja di toko fisik atau pasar tradisional, tetapi juga melalui media sosial," kata Manajer Umum Kaspersky Asia Tenggara Yeo Siang Tiong.

Data Statista memproyeksikan pendapatan dari social commerce akan mencapai 22 persen dari seluruh transaksi e-commerce pada tahun 2028.

Berdasarkan hasil survei, 60 persen masyarakat Indonesia merasa puas dan akan terus menggunakan s-commerce, sementara 40 persen lainnya masih menunggu pembaruan fitur menarik dari s-commerce.

Baca Juga: Pemudik Roda Empat Penuhi Dermaga di Pelabuhan Merak

Platform s-commerce yang banyak mereka gunakan untuk berbelanja antara lain TikTok, Instagram, dan Facebook.

Namun, belanja menggunakan platform s-commerce ada risiko keamanannya.

Data terbaru Kaspersky menunjukkan bahwa pengguna TikTok juga menjadi sasaran penipuan. Penipu membuat halaman TikTok Shop palsu untuk mencuri kredensial penjual, yang berpotensi menimbulkan kerugian reputasi dan finansial.

Selama tahun 2024, teknologi anti-phishing Kaspersky mendeteksi lebih dari delapan juta upaya phishing yang menargetkan pengguna Indonesia.

"Oleh karena itu, kami menghimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terutama terhadap pengumuman penjualan yang disampaikan melalui email, pesan teks, postingan media sosial, atau bahkan panggilan telepon," kata Yeo.

Halaman:

Tags

Terkini