lifestyle

Asupan gula tinggi ternyata bisa tingkatkan risiko ganguan mental, begini penjelasan dokter

Jumat, 24 Januari 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi - Panekuk salah satu makanan manis. (ANTARA/Pixabay)

Ternyata setiap orang yang mengonsumsi 100 gram per hari gula, meningkatkan hampir 28 persen kemungkinan dia untuk mengalami depresi.

 

Lebih lanjut, dr. Rozana menyampaikan masyarakat untuk lebih memperhatikan mengonsumsi asupan gula, terutama dari minuman yang kita tidak tahu kandungan gulanya.

 Baca Juga: Pemda DIY Siapkan Dua Skenario Pelantikan Bupati dan Wali Kota

"Jadi itu memang harus diwaspadai bahwa ternyata asosiasi penggunaan gula bukan hanya terkait sama penyakit metabolik, ternyata kesehatan mental juga suatu hal yang perlu diperhatikan juga karena asupan tinggi gula gitu," ucap dia.

 

 

dr. Rozana juga menjelaskan asupan gula yang berlebih juga bisa berdampak langsung mempengaruhi otak. Gula merupakan produk yang asalnya dari karbohidrat. Jadi karbohidrat kalau dipecah atau dimetabolisme sama tubuh akan menjadi gula sederhana, salah satunya glukosa.

 

Ia menyampaikan hampir 20 persen dari asupan karbohidrat terutama glukosa akan digunakan sebagai energi sama otak karena sebagai sumber energinya yang dominan. Namun, glukosa yang terlalu tinggi yang ada di badan itu juga harus diperhitungkan tidak bisa banyak.

 

dr. Rozana menjelaskan mengonsumsi gula berlebih berdampak salah satunya pada fungsi memori otak. Glukosa yang tinggi akan memicu keluarnya dopamin (hormon rasa gembira rasa senang), sehingga menimbulkan efek adiktif atau kecanduan.

 Baca Juga: Pemda DIY Siapkan Dua Skenario Pelantikan Bupati dan Wali Kota

"Akibatnya dia minum atau makan gula hatinya senang, akhirnya membuat kita merasa bahwa itu adalah suatu solusi mau lagi-mau lagi," ujar dia.

 

Halaman:

Tags

Terkini