lifestyle

Asupan gula tinggi ternyata bisa tingkatkan risiko ganguan mental, begini penjelasan dokter

Jumat, 24 Januari 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi - Panekuk salah satu makanan manis. (ANTARA/Pixabay)



HARIAN MERAPI- Asupan gula yang tinggi bisa menimbulkan gangguan kesehatan.


Bukan hanya memicu diabetes, tapi juga berisiko meningkatkan gangguan mental.


Demikian diingatkan Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pusat Otak Nasional (RSPON) dr. Rozana Nurfitria Yulia, M. Gizi, Sp.GK dalam webinar yang diikuti di Jakarta pada Kamis.

Baca Juga: Kredit BCA Tumbuh 13,8 Persen, Kinerja Solid untuk Bisnis Berkelanjutan


Ia mengatakan mengonsumsi gula tinggi atau berlebih berhubungan dengan peningkatan risiko depresi atau gangguan mental lainnya.

 

"Ternyata sayangnya iya, gula terkait sekali dengan depresi. Kadang jadi orang menyebutkan 'karena saya depresi maka kita suka makan banyak minum manis' ternyata kondisi itu bukan suatu solusi," kata dr. Rozana Nurfitria Yulia, M. Gizi, Sp.GK.

 

Ia menjelaskan dengan mengonsumsi tinggi gula justru meningkatkan dari hormon kortisol. Hal ini lantaran gula yang tinggi menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan yang memicu keluarnya hormon stres, lahirlah kortisol.

Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di New Delhi India 

"Kortisol itu justru bikin jadi tambah gula darahnya malah naik, jadi kaya suatu hal yang tidak timbal balik ketika depresi terusnya minum gula ternyata tambah depresi karena justru si kortisolnya naik justru hormon stresnya meningkat akhirnya jadi tambah depresi," ujar dia.

 

 

dr. Rozana menyampaikan terdapat penelitian bahwa pada 1,3 juta orang, di mana penelitian itu menghitung asupan glukosa makanan asupan mereka.

 

Halaman:

Tags

Terkini