HARIAN MERAPI - Tahukah Anda ketika tubuh kekurangan kolagen ? Kenali tandanya agar kondisi tidak semakin parah.
Demikian peringatan Dokter Spesialis Ahli Penyakit Otot, Tulang, Sendi, Saraf kejepit & Kelainan Tulang Belakang dr. Adrian Setiaji Sp.KFR, AIFO-K saat ditemui dalam acara bincang media di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu.
Adrian menjelaskan secara detail tanda-tanda tubuh kekurangan kolagen, sehingga sehingga ditangani secara tepat.
Baca Juga: Ini pentingnya edukasi layanan estetik kesehatan bagi masyarakat
Penanganan yang tepat akan meminimalkan risiko kesehatan di masa mendatang.
"Kalau misal squat-nya atau jongkok terhambat, itu bisa jadi salah satu tanda (kekurangan kolagen), walaupun banyak gerakan lain (yang bisa jadi indikasi masalah tersebut)," kata Adrian .
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu menjelaskan kolagen adalah protein yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, otot, tendon, dan ligamen. Kolagen memiliki banyak fungsi, antara lain membantu mengencangkan kulit, mencegah penuaan dini hingga memperkuat struktur tulang.
"Kalau kolagennya kurang, itu berarti tendonnya lemah, sendinya lemah, nyeri-nyeri sering terjadi," kata Adrian.
Baca Juga: Ingin kulit tetap cerah dan sehat, begini kiatnya menurut ahli kecantikan
Kekurangan kolagen pada tubuh dapat ditandai oleh sejumlah hal. Mulai dari nyeri sendi, muncul kerutan di kulit hingga kasus yang parah terjadi pengapuran atau atritis pada tulang.
Biasanya, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh akan menurun, sehingga menyebabkan masalah kesehatan di atas.
Selain usia, Adrian menjelaskan ada beberapa penyebab lain yang membuat produksi kolagen menurun.
"Yang paling simple kurang tidur, terus faktor lain merokok, minum alkohol, paparan sinar UV, stres, kurang olahraga, paparan makanan tinggi gula, jadi banyak faktor," kata Adrian.
Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar produksi kolagen tetap terjaga, serta kulit dan tulang tetap sehat. Salah satunya mengonsumsi makanan kaya akan protein guna memasok asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan kolagen.