lifestyle

Ini pentingnya sekolah memberi edukasi kepada anak guna cegah obesitas

Selasa, 10 September 2024 | 11:00 WIB
Anak Obesitas Dirawat Di RSUD Yunita Mulidia (16), anak dengan 'Severe Obesity' atau Kegemukan yang amat sangat, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (13/9/2016). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)


HARIAN MERAPI - Sekolah berperan sangat penting dalam mencegah obesitas anak.


Dokter menyarankan agar sekolah memberi edukasi makanan sehat guna mencegah obesitas anak.


Demikian disampaikan Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Dr. dr. Inge Permadhi, SpGK (K) ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Kampanye Kotak Kosong Perlu Diatur pada Pemilu 2024, Ini Pandangan Pakar Politik UGM


Ia mengimbau agar sekolah turut memberikan edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko terjadinya obesitas pada anak-anak.

"Di sekolah itu gurunya harus mengajarkan kepada muridnya tentang makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Karena anak sekarang pintar-pintar, mereka yang nanti dapat menjadi jembatan edukasi kepada orang tuanya," kata Inge

Inge menyampaikan bahwa edukasi terhadap orang tua dan sekolah harus diterapkan bersama-sama.

Sekolah diimbau untuk memberikan edukasi tentang makanan sehat serta aktivitas fisik yang cukup sehingga energi yang dimiliki anak-anak dapat disalurkan secara optimal.

 Baca Juga: Wahyu Suparyono Jabat Dirut Perum Bulog Gantikan Bayu Krisnamurthi

Dari sisi orang tua, ia menekankan pentingnya pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang serta turut mendampingi anak-anak dalam beraktivitas fisik seperti olahraga bersama yang disukai keluarga.

Orang tua diharapkan untuk mengerti kandungan gizi dari makanan atau minuman yang dikonsumsi anak-anak.

Selain itu, orang tua juga harus mengerti terhadap kondisi anak gemuk, gemuk disebabkan karena berlebihnya tumpukan lemak dan bukan karena otot.

Anak gemuk karena kelebihan lemak, maka orang tua dapat mengurangi asupan dari makanan dan minuman yang tinggi karbohidrat simpleks (sederhana) dan juga dari asupan lemak yang berlebihan.

Baca Juga: Panjat Tebing PON 2024, Veddriq Tak Mau Lengah di Nomor Speed World Record Perorangan

Halaman:

Tags

Terkini