Ini pentingnya sekolah memberi edukasi kepada anak guna cegah obesitas

photo author
- Selasa, 10 September 2024 | 11:00 WIB
Anak Obesitas Dirawat Di RSUD Yunita Mulidia (16), anak dengan 'Severe Obesity' atau Kegemukan yang amat sangat, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (13/9/2016).  (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Anak Obesitas Dirawat Di RSUD Yunita Mulidia (16), anak dengan 'Severe Obesity' atau Kegemukan yang amat sangat, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (13/9/2016). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Menurut dia, dapat dimulai dengan meningkatkan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti buah dan sayur. Sedangkan makanan yang tinggi lemak seperti makanan berlemak atau makanan yang digoreng, perlu dihindari.

"Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan jumlah kalori yang diasup oleh anak. Jangan lupa untuk mengurangi segala sesuatu yang ditambahkan dalam makanan atau minuman sehingga membuatnya menjadi manis," ujarnya.

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu menegaskan, konsumsi makanan minuman manis secara berlebihan terutama pada anak-anak dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes melitus, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, asam urat meningkat, hipertensi dan gangguan kesehatan lain.

Ia menambahkan, edukasi sebaiknya berpedoman pada makan sehat dengan zat gizi seimbang sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di mana dalam satu porsi makanan sebaiknya terdiri makanan pokok, lauk pauk (hewani dan nabati), sayur dan buah sehingga didapatkan komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta air yang tepat untuk kebutuhan tubuh.

Baca Juga: Polres Sukoharjo gencarkan patroli Cipta Kondisi, ini sasarannya

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, disebutkan satu dan tiga masyarakat di Indonesia mengalami obesitas. Selain itu, satu dari lima anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan.

Persentase obesitas juga terus meningkat dalam satu dekade terakhir, yakni dari 8 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018.

Kemenkes telah menyatakan bahwa obesitas membahayakan masa depan anak.

Obesitas pada anak-anak ditengarai akibat konsumsi makanan dan minuman tinggi kalori yang berasal dari asupan gula simpleks dan lemak yang berlebihan disertai olahraga yang kurang.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X