lifestyle

Begini cara mengurangi konsumsi gula pada anak, orang tua tak boleh abai

Rabu, 4 September 2024 | 11:30 WIB
Dokter spesialis anak dan konsultan gizi dr Yoga Devaera, Sp.A(K) (tengah) menyampaikan paparannya dalam acara Ngobras (Ngobrol Sehat) di Plaza Sentral, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024). ( ANTARA/Farika Khotimah)



HARIAN MERAPI - Anak-anak pada umumnya menyukai rasa manis seperti gula.


Padahal, konsumi gula yang berlebihan pada anak dapat mempengaruhi kesehatan.


Karena itu, perlu cara untuk mengurangi konsumi gula pada anak.

Baca Juga: Hormati HAM, Rutan Salatiga kerja sama dengan SLB Negeri Salatiga, layani disabilitas belajar bahasa isyarat


Dokter spesialis anak dan konsultan gizi dr Yoga Devaera, Sp.A(K) menyampaikan bagaimana lingkungan dan kebiasaan dapat memengaruhi preferensi anak terhadap rasa manis dalam acara “Ngobras (Ngobrol Sehat): Meluruskan Miskonsepsi Gula pada Nutrisi Anak” di Plaza Sentral Jakarta, Selasa.

Menurut dr Yoga, kesukaan terhadap rasa manis seringkali terbentuk sejak dini dan dapat bertahan hingga dewasa jika tidak diintervensi dengan tepat.

"Sumber kalori yang sering disukai anak-anak adalah rasa manis. Tetapi, kesukaan ini juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Jika anak terbiasa dengan makanan atau minuman manis, kebiasaan ini bisa terus terbawa hingga dewasa,” kata dokter anak dari RS UI itu.

Dokter Yoga memberikan panduan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi gula pada anak secara bertahap.

Baca Juga: Hati-hati makanan cepat saji, potensial mengandung karsinogeik penyebab kanker

"Jika sudah telanjur, kita bisa memulai pelan-pelan, untuk anak-anak, mengurangi gula perlu dilakukan secara bertahap. Misalnya, jika biasanya mereka minum susu dengan dua sendok makan gula, kita bisa mulai menguranginya sedikit demi sedikit," sarannya.

Dokter Yoga juga menekankan pentingnya strategi pengalihan secara bertahap. Misalnya, anak yang terbiasa minum susu dengan rasa tertentu, seperti stroberi atau cokelat, sebaiknya tidak langsung diberi susu putih.

"Anak mungkin tidak mau langsung beralih ke susu putih. Maka, kita bisa mulai dengan mengganti wadahnya terlebih dahulu, misalnya dari kotak ke gelas, sambil tetap menggunakan susu yang sama. Setelah anak terbiasa, kita bisa mulai mencampur sedikit susu tanpa rasa, dan terus menambah proporsinya secara bertahap,” lanjutnya.

Menurut dia, proses ini bisa memakan waktu yang cukup lama, bahkan hingga berbulan-bulan, namun penting untuk dilakukan demi membentuk kebiasaan yang lebih sehat.

Baca Juga: Rekrutmen CPNS Pemkot Surakarta, Sejumlah Formasi Minim Peminat

"Ini bukan proses 1-2 hari. Kadang-kadang memerlukan waktu yang lama, tapi ini bisa dilakukan. Anak yang terbiasa dengan makanan manis dapat dilatih untuk mengurangi keinginannya terhadap rasa manis".

Halaman:

Tags

Terkini