lifestyle

Begini cara membuat anak merasa dicintai, Psikolog : Peluklah anak secara tulus

Senin, 15 Juli 2024 | 22:00 WIB
Ilustrasi berpelukan. (ANTARA/Lavnatalia-Pixabay)

HARIAN MERAPI - Berpelukan secara tulus antara orang tua dan anak dapat membuat anak merasa dicintai dan diterima serta dapat menyalurkan kebahagiaan.

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Nirmala Ika M.Psi mengatakan, semua anak butuh perasaan dicintai, dia merasa butuh diterima atau nggak diterima.

"Pelukan bisa jadi media yang membuat mereka merasa dicintai, pelukan memberi rasa bahagia, dengan kemudian kita memeluk anak dia akan merasa bahagia,” kata Nirmala, seperti dilanisir Antara, Senin (15/7/2024).

Nirmala mengatakan masih banyak orang tua yang canggung untuk memeluk anaknya sendiri karena didikan pada zamannya yang menerapkan batasan antara orang tua dan anak.

Baca Juga: 7 Pelanggaran jadi Prioritas dalam Operasi Patuh Progo 2024 yang Digelar Polda DIY Selama Dua Minggu, Ini Rinciannya

Padahal secara umum, katanya, berpelukan dapat memberikan manfaat menghasilkan hormon bahagia, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Hormon ini akan membantu menurunkan level stres dan dapat meningkatkan imunitas. Dengan rasa bahagia itu suasana hati akan membaik dan otomatis semua organ akan berfungsi dengan baik juga.

Pelukan dari orang tua secara tulus, kata Nirmala, dapat memberikan rasa bahagia yang dirasakan anak-anak, yang juga merupakan reaksi alami tubuh sebagai sesuatu yang menenangkan dan juga akan merasa dihargai kehadirannya.

Nirmala mengatakan pelukan selama 10 detik cukup untuk mengisi rasa bahagia anak, namun pelukan yang diberikan harus tulus dan orang tua harus memeluk dengan hati yang tulus dan “hadir” tanpa distraksi pikiran tentang hal lain.

Baca Juga: Festival Godong Opo opo 2024 Hadirkan Mbah Gito Bakmi Jowo dan Yani Saptohoedoyo

“Secara psikologis yang penting hati kita tulus atau nggak, bisa nggak dalam beberapa puluh detik kita benar-benar disitu, meluk dia, itu yang lebih penting daripada kita ikutin aturan tapi kita meluk doang padahal otak kemana-mana, anak-anak lebih butuh kehadiran fisik,” jelas Nirmala.

Nirmala juga mengatakan pada anak yang lebih besar sebenarnya tetap membutuhkan pelukan hangat dari orang tuanya, hanya saja ucapan dari lingkungan sekitar tentang pelukan yang berarti anak manja membuat sebagian anak yang sudah masuk pubertas menjadi lebih jarang ingin dipeluk terlebih di tempat umum.

Karena itu, Nirmala mengingatkan orang tua untuk membiasakan pelukan sebagai suatu hal yang wajar dan upaya untuk menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak.

Baca Juga: CEO Promedia Teknologi Indonesia Agus Sulistriyono Bertemu dengan Rektor Universitas KH Mukhtar Syafa'at Dr KH Ahmad Munib Syafa'at

Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga bisa menjadikan anak saat dewasa memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan pada orang lain karena tidak terpapar kekerasan.

Halaman:

Tags

Terkini