lifestyle

Ini sebabnya mengapa dokter sarankan masyarakat pakai tabir surya minimal tiga kali sehari

Jumat, 14 Juni 2024 | 13:00 WIB
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta. (ANTARA FOTO/Fauzan)



HARIAN MERAPI - Udara di sejumlah wilayah tanah air belakangan ini terasa panas dan tidak nyaman.


Untuk menghinari sengatan matahari secara langsung, dokter menyarankan masyarakat menggunakan tabir surya.


Dokter menyarankan setidaknya minimal tiga kali dalam sehari guna melindungi kulit dari risiko kanker kulit.

Baca Juga: Setelah ditutup sejak Agustus 2023, pendakian Gunung Arjuno Welirang dibuka pada 15 Juni 2024


Demikian saran dokter spesialis kulit di RSUD Kebayoran Baru dr. Erika Nurhandayani, Sp.DV dalam acara daring yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kamis. Karena itu ia menyarankan masyarakat di Jakarta mengoleskan tabir surya pada kulit

"Minimal (pakai tabir surya) saat pagi, lalu siang, atau usai wudhu diulang lagi. Lalu, saat jam pulang kerja, rata-rata jam 16.00 (masih ada matahari), diulang lagi. Minimal sekali tiga kali (pakai)," ujar dia.
Namun, bagi orang yang terkena sinar matahari lebih intens daripada kebanyakan lainnya, Erika menyarankan untuk memakai tabir surya setiap tiga hingga empat jam sekali.

Jumlah tabir surya yang dioles pun sebanyak dua ruas jari tangan dan merujuk penelitian, jumlah ini cukup untuk satu luas wajah.

Baca Juga: Tips mencegah gejala migrain muncul saat bekerja, salah satunya lakukan peregangan di sela beraktivitas

Kemudian, terkait tabir surya dalam bentuk semprot atau spray, ini sebaiknya hanya untuk pengulangan terutama bagi wanita yang mengenakan riasan wajah.

"Susah kalau harus ulang riasan dari awal lagi. Daripada enggak pakai sama sekali, diulang pakai yang spray saja," kata dia yang membebaskan masyarakat memilih tabir surya dalam bentuk losion atau krim.

Dia mengatakan keringat dapat menghapus tabir surya yang sudah dikenakan sehingga inilah alasan orang-orang disarankan mengulang pemakaian tabir surya, demi mencegah paparan sinar ultraviolet (UV) A maupun B yang berlebihan dan merusak kulit.

Baca Juga: Hasil undian Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Indonesia U-19 berada di Grup F bersama Yaman, Timor Leste dan Maladewa

Paparan sinar UV berpotensi merusak kulit dan menyebabkan kanker kulit. Menurut data Globocan 2020, angka kasus kanker kulit di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 18.000 dengan angka kematian sekitar 3.000.

Erika menambahkan tabir surya merupakan salah satu dari tiga produk perawatan kulit dasar harian, selain pembersih wajah dan pelembap yang disarankan bagi masyarakat.

"Bahan-bahan lain yang bisa dipakai itu sesuai dengan kondisi kulit yang dihadapi masing-masing orang," demikian kata Erika.​​​​​​​*

Tags

Terkini