HARIAN MERAPI - Ini yang acap diabaikan para orang tua terhadap anaknya, yakni asupan gula.
Orang tua harus memperhatikan agar asupan gula untuk si kecil jangan sampai berlebihan karena dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Hal ini diingatkan ahli gizi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Tan Shot Yen dalam acara diskusi via daring Rabu.
Baca Juga: KPK geledah sejumlah tempat terkait penyidikan dugaan korupsi di Telkom Group
Ia mengemukakan pentingnya para orang tua mewaspadai dampak kelebihan asupan gula terhadap kesehatan si kecil.
Dia mengingatkan bahwa masih banyak produk makanan dan minuman anak yang memiliki kandungan gula tambahan dan kadar gulanya melebihi kebutuhan anak.
Mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula tambahan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan anak.
"Masalah pertama yang bisa terjadi ialah anak jadi mengalami yang namanya ketagihan, akhirnya hal itu meningkatkan kebutuhan anak terhadap rasa manis yang berlebih," kata dokter Tan.
Anak yang mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula tambahan atau kandungan gula berlebih, dia mengatakan, kadar gula dalam darahnya akan tinggi dan kondisi yang demikian bisa membuat virus dan bakteri lebih mudah berkembang di dalam tubuh anak.
Akibatnya, daya tahan tubuh anak bisa menurun sehingga anak lebih mudah terserang penyakit.
Dokter Tan mengatakan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula tambahan atau kandungan gula berlebih juga bisa menyebabkan anak mengalami obesitas. Anak yang mengalami obesitas rentan mengalami masalah tulang.
Hasil penelitian tentang pengaruh obesitas pada masa kanak-kanak terhadap perkembangan dan kesehatan tulang yang dipublikasikan di Journal of Obesity and Metabolic Syndrome pada 2019 menunjukkan, anak-anak dengan obesitas 25 persen lebih mungkin mengalami keretakan tulang karena rangka tubuhnya tidak dapat beradaptasi dengan peningkatan masa tubuh.
Baca Juga: Penyidikan kasus korupsi di PT Taspen, KPK panggil Ekiawan Heri Primaryanto