lifestyle

Ini jamu dan obat herbal yang bisa picu diabetes

Selasa, 21 November 2023 | 11:30 WIB
Arsip foto - Petugas melakukan pemeriksaan kadar gula darah dan hemoglobin terhadap warga saat mengikuti bakti sosial di Kelurahan Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (10/9/2023). (ANTARA FOTO/Auliya Rahman)

HARIAN MERAPI - Jangan asal minum jamu dan obat herbal, apalagi yang bisa memicu diabetes.


Menurut dokter, mengonsumsi jamu dan obat herbal yang mengandung steroid dapat memicu diabetes.


Peringatan tersebut disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes dr. Farid Kurniawan, SpPD, PhD. dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Baca Juga: OPPO Find N3 Series Resmi Meluncur di Indonesia, Hadirkan Pengalaman Foldable Tanpa Kompromi dan Flip Terbaik


Menurut Farid, mengonsumsi jamu dan obat-obatan herbal yang mengandung steroid dapat memicu berbagai jenis penyakit, salah satunya adalah diabetes.

“Kalau jamu beneran sih masih oke, masih bagus. Yang menjadi masalah adalah kalau jamunya ini dicampur dengan obat namanya steroid,” ujar dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusomo tersebut,

Farid menjelaskan bahwa terdapat berbagai macam obat yang tergolong sebagai steroid, seperti prednison yang memiliki efek anti-inflamasi, antialergi, dan imunomodulator; hingga dexamethasone yang biasanya digunakan untuk mengurangi atau menekan proses peradangan dan alergi yang terjadi pada tubuh atau untuk gangguan kekebalan tubuh (autoimun).

 Baca Juga: Pria curi pakaian dalam wanita, jangan-jangan punya kelainan

Steroid acapkali dicampur ke dalam jamu karena memberi efek tubuh menjadi terasa enak.

“Jadi sugesti orang-orang, setelah dapat jamu itu (yang mengandung steroid), badannya jadi segar banget. Akhirnya diminum lagi, diminum lagi, minum lagi,” kata Farid.

Apabila obat-obatan tersebut dicampur ke dalam jamu dan dikonsumsi dalam jangka panjang, terlebih oleh orang-orang yang memiliki faktor risiko untuk terkena diabetes, maka obat-obatan tersebut dapat memicu peningkatan kadar gula darah, ujar Farid.

Orang-orang yang memiliki faktor risiko diabetes adalah orang-orang dengan obesitas atau berat badan berlebih, memiliki riwayat diabetes pada kehamilan sebelumnya, atau memiliki keluarga yang diabetes.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026, STY Janjikan Laga Menarik

“Gula darah yang meningkat ini yang kami sebut dengan diabetes tipe lain,” ucap Farid.

Halaman:

Tags

Terkini