HARIAN MERAPI - Ini info penting bagi pengidap hipertensi, terutama terkait dengan penggunaan obat penurun tensi.
Selama ini ada anggapan bahwa obat hipertensi menyebabkan gagal ginjal.
Anggapan tersebut tidak benar dan justru menyesatkan. Obat hipertensi juga untuk melindungi ginjalnya.
Baca Juga: 3 jenis gula ini tak sekadar sebagai pemanis minuman, namun ada manfaat kesehatannya
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular dari Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD-KKV menegaskan bahwa obat antihipertensi atau obat darah tinggi tidak menyebabkan gagal ginjal.
“Kami memberikan atau mengendalikan hipertensi dengan obat-obatan justru akan melindungi ginjalnya,” ujar Idrus Alwi dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring dari Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa penyebab terbanyak kasus gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi yang tidak terkendali. Jadi, kata Idrus, dengan mengendalikan tensi para penderita tekanan darah tinggi, maka ginjal mereka pun akan terlindungi.
Baca Juga: Rumah Sakit Apung di Jepara beri layanan mulai dari Poli Umum hingga pelatihan terkait kesehatan
Oleh karena itu, obat antihipertensi justru mencegah terjadinya komplikasi pada ginjal, dan bukan penyebab dari gangguan ginjal.
“Tentunya, kita harus memantau fungsi ginjalnya secara berkala,” kata Idrus.
Idrus mengatakan pengobatan antihipertensi biasanya dianjurkan oleh para dokter untuk dikonsumsi seumur hidup.
Tujuannya, kata dia melanjutkan, tidak hanya memberi proteksi kepada jantung dan pembuluh darah, tetapi memberi perlindungan kepada ginjal sebagai organ target lainnya.
“Mengenai kombinasi obat antihipertensi dengan terapi alternatif, misalnya jamu, yang penting kita harus tahu isinya apa,” ucap Idrus.
Baca Juga: Hakim Konstitusi Harus Kompak Pilih Ketua MK Baru, Ini Harapan Hamdan Zoelva
Akibatnya, Idrus tidak memberi jaminan keamanan terkait kombinasi obat antihipertensi dengan jamu sebagai pengobatan alternatif.