Saat praktik potong rambut, ia bersama temannya masuk di kawasan pedesaan di Magelang, lalu menawarkan jasa cukur rambut gratis. Waktu itu praktik dilaksanakan dua hari dan setiap harinya ada sekitar 20 relawan siap dicukur rambutnya. Ia merasa bersyukur, tak ada relawan yang protes ketika dijadikan praktik cukur rambut.
“Saat ini, jika ada yang menghendaki saya untuk cukur atau potong rambut ke rumah konsumen, saya mau juga. Alasannya antara lain, konsumen sedang sakit dan tak memungkinkan untuk bisa cukur rambut di tempat saya,” tambah Wahyu.*