HARIAN MERAPI - Di saat Lebaran, masyarakat biasanya banyak berbelanja online untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Namun harus hati-hati, jangan sampai menjadi korban penipuan, karena belakangan ini marak kejahatan siber.
Berkaitan itulah Platform niaga daring Blibli, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, mengingatkan masyarakat untul waspada phising.
Berbelanja online saat Lebaran masih menjadi pilihan konsumen meskipun belakangan ini pembatasan aktivitas luar ruangan sudah dicabut.
Tercatat setidaknya ada tiga modus kejahatan siber yang marak menjelang libur panjang Lebaran.
Pertama, penjahat mengaku sebagai petugas e-commerce yang menawarkan diskon. Kedua, pelaku berpura-pura menjadi kurir e-commerce dan mengirim tautan palsu berupa berkas ekstensi APK, yang bisa mencuri data perangkat korban.
Terakhir, penjahat siber berpura-pura mengonfirmasi penukaran hadiah dan membujuk korban memberikan kode OTP yang dikirimkan ke email atau SMS. Kode itu akan digunakan untuk masuk ke aplikasi dan menarik data dan dana korban.
Baca Juga: Kejadian horor di rumah peninggalan nenek 1, tidak ada angin tapi buaian goyang bergerak sendiri
Laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara, yang dikutip Blibli, menunjukkan hampir 1 miliar serangan siber terjadi di Indonesia pada 2022. Masa libur Lebaran menjadi salah satu periode dengan tingkat serangan tertinggi.
Blibli membagikan empat tips belanja online yang aman menjelang Lebaran, salah satunya adalah mewaspadai phishing.
1. Jangan bagikan PIN atau kode OTP
Saat mendaftar atau masuk ke akun e-commerce, pengguna biasanya akan mendapatkan kode OTP atau PIN yang dikirimkan ke nomor ponsel atau email yang didaftarkan. Jangan pernah membagikan kode OTP itu kepada siapapun.
Selain tidak membagikan kode OTP, keamanan akun juga bisa dijaga dengan mengganti kata sandi secara berkala dan tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun.
Baca Juga: Jelang Lebaran, peziarah yang mendatangi makam Gus Dur semakin meningkat