Ini efek cuaca buruk terhadap anak, orang tua perlu melakukan ini

photo author
- Kamis, 11 Desember 2025 | 12:30 WIB
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan anak di daerah yang terdampak banjir bandang di Batu Busuk, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Rabu (3/12/2025). ( ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan anak di daerah yang terdampak banjir bandang di Batu Busuk, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Rabu (3/12/2025). ( ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

HARIAN MERAPI - Anak-anak rentan terkena penyakit, apalagi saat cuaca buruk.

Orang tua hendaknya memahami bahwa cuaca buruk bisa menurunkan daya tahan tubuh anak.


Dokter spesialis anak Darmawan Budi Setyanto menyampaikan bahwa cuaca buruk bisa menyebabkan penurunan daya tahan tubuh anak, memicu peningkatan kerentanan anak terhadap infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Baca Juga: Program Sejuta Anggrek dan Diversifikasi Pangan Sorgum Dikembangkan di Salatiga

"Jadi, semua organ tubuh kita punya mekanisme pertahanan. Saluran cerna, kulit, saluran nafas punya mekanisme. Pada keadaan cuaca yang tidak bagus, hujan, dingin, apalagi di daerah yang terkena bencana banjir misalnya, nah itu lebih-lebih lagi, suasana lingkungan seperti itu akan sangat menurunkan kemampuan, daya tahan tubuh, sehingga lebih mudah lagi terjadi ISPA," kata dr. Darmawan Budi Setyanto Sp.A (K) ketika dihubungi ANTARA pada Rabu.

Dokter spesialis anak konsultan respirologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa lingkungan yang dingin, lembab, dan basah semasa musim hujan memberikan tambahan beban pada tubuh untuk beradaptasi.

Kondisi yang demikian bisa menyebabkan penurunan imunitas, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi kuman dan virus penyebab penyakit pernafasan.

Selesma, penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada saluran pernafasan, dapat menimbulkan gejala berupa batuk, pilek, dan demam.

Baca Juga: usmile Luncurkan Odol Parfum Pertama di Dunia

Gejala-gejala tersebut disebabkan oleh penumpukan lendir di hidung dan tenggorokan yang terjadi saat tubuh "berperang" melawan virus.

Gejala selesma ringan biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga hari, setelah tubuh yang berhasil mengeliminasi virus.

Namun, kondisinya bisa membahayakan kalau virus sampai masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

"Pada sebagian kecil kasus ISPA, selain terkena salurannya, kemudian kena ke parunya. Itu yang akan menyebabkan sesak napas, napas cepat dan napas sesak," kata dr. Darmawan.

Baca Juga: Perluas Akses Kredit, BCA Digital Salurkan Fasilitas Channeling ke Kredivo Group

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X