Waspadai kematian jantung mendadak, kenali gejala dan faktor risikonya

photo author
- Kamis, 13 November 2025 | 09:30 WIB
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Aritmia Indonesia (PERITMI)/Indonesian Heart Rhythm Society (InaHRS) dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP(K), FIHA dalam acara Road to Pulse Day 2026  (ANTARA/HO-Eugenia Communication)
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Aritmia Indonesia (PERITMI)/Indonesian Heart Rhythm Society (InaHRS) dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP(K), FIHA dalam acara Road to Pulse Day 2026 (ANTARA/HO-Eugenia Communication)

Ia pun memberikan beberapa langkah praktis yang bisa diingat masyarakat ketika menemui seseorang dengan henti jantung seperti kenali tanda henti jantung yaitu korban tidak responsif dan tidak bernapas normal, segera hubungi 112 atau 119.

Sambil menunggu bisa mulai kompresi dada di bagian tengah, keras dan cepat dengan hitungan 100–120 kali per menit dan kedalaman 5–6 cm, jika tersedia gunakan AED dan ikuti instruksi alat, lanjutkan sampai petugas medis datang atau korban kembali sadar.

“Bantuan sederhana yang dilakukan dengan cepat bisa menentukan antara hidup dan mati pasien tersebut,” jelas dr. Agung.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X