Kanya mengatakan orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko pneumonia dari penyebab selain bakteri pneumokokus seperti dari jamur saat musim hujan dan penularan dari percik renik (droplet) saat berbicara atau bersin.
Selain percik renik, menyentuh benda yang sama juga meningkatkan risiko penularan pneumonia terutama di sekolah-sekolah seperti menyentuh gagang pintu atau tombol saklar lampu.
Kanya mengatakan neumonia bisa menjadi parah jika bakteri streptococcus pneumoniae berkembang menjalar ke telinga menyebabkan infeksi telinga tengah, dan masuk ke pembuluh darah dan menjalar ke otak yang menyebabkan meningitis dan berakhir kematian.
Baca Juga: Ajang Kreativitas Pendidikan, Wadah Ekspresi dan Cikal Bakal Sekolah Unggulan di Karanganyar
"Jadi, dia beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, bikin pneumonia dan tembus ke meningitis. Itulah yang kita cegah Invasive pneumococcal disease, ini yang mematikan," katanya.
Kanya mengatakan rekomendasi pencegahan pneumonia diantaranya cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, hidup sehat, tidak merokok, olahraga teratur, diet seimbang, hindari kontak dengan orang sakit terutama yang terkena infeksi saluran pernapasan dan lengkapi vaksinasi DPT, HIB, dan influenza.
Jika sakit, vaksin bisa dikejar setelah dua minggu dinyatakan sembuh dari demam dan gejala batuk pilek.*