Mengapa kualitas gizi daging sapi lokal dan impor bisa berbeda, ini sebabnya menurut ahli gizi

photo author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi menu olahan daging Australia yang dimasak menggunakan kuah kari,  (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Ilustrasi menu olahan daging Australia yang dimasak menggunakan kuah kari, (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)



HARIAN MERAPI - Kualitas gizi daging sapi lokal dan impor bisa berbeda karena berbagai sebab.


Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas daging sapi lokal dan impor.


Ahli Gizi Olahraga lulusan Universitas Oklahoma Emilia Achmadi mengatakan kualitas dari daging sapi lokal dengan daging sapi impor dapat berbeda karena dipengaruhi berbagai faktor.

Baca Juga: Tiga kunci sukses program MBG menurut BGN

"Kalau dari sisi protein itu tidak terlalu banyak berbeda, tapi dari jumlah lemaknya bisa saja sangat berbeda," kata Emilia kepada ANTARA di Jakarta, Senin (13/10).

Emilia menjelaskan faktor pertama yang dapat mempengaruhi kualitas terletak pada perawatannya. Sapi yang dirawat dengan baik akan tumbuh menjadi besar hingga beratnya bisa mencapai 500 kilogram. Ukuran itu dapat memproduksi banyak daging.

Perawatan yang baik juga akan membuat kandungan protein dalam daging sapi menjadi lebih berkualitas.

Perbedaan berikutnya terletak dari jenis pakan yang diberikan. Sapi yang diberi makan menggunakan grass fed atau rumput segar, kandungan omega-3 di dalamnya akan jauh lebih tinggi. Hal sebaliknya, terjadi apabila pakan yang diberikan merupakan grain fed atau berupa biji-bijian.

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Butiran Es Terjadi di Lereng Sindoro

"Jadi, lemak esensialnya, demografinya akan sedikit berbeda, makanya (sapi yang memakan) rumput segar itu selalu dikatakan sebagai daging merah yang lebih sehat, hanya karena kecenderungan omega 3-nya relatif lebih tinggi. Kemudian ada lemak jenuh juga, yang namanya conjugated linoleic acid (CLA)."

CLA yang jadi lemak jenuh itu disebutnya sangat bagus untuk memproduksi energi, terutama bagi orang-orang yang aktif berolahraga.

Di sisi lain, proses memasak daging juga akan mempengaruhi seluruh kualitasnya. Menurut Emilia, daging yang tidak lembut dan tidak memiliki kualitas yang tinggi, akan lebih sulit untuk dikonsumsi menjadi hidangan steak.

Ditemui secara terpisah, Chef Owner dari Silk Bistro Freedie Salim menambahkan bahwa daging sapi impor seperti Australia telah melalui proses pemeliharaan yang baik karena sejak kecil, para sapi sangat jauh dari stres agar daging tetap empuk ketika dimakan. Seluruh hewan dilepas begitu saja di padang rumput organik dekat laut.

Saat sapi telah menempuh perjalanan jauh untuk dipotong pun, biasanya pihak yang akan melakukan pemotongan akan memberikan sapi waktu istirahat sebelum akhirnya mendapatkan tindakan. Termasuk menggunakan teknologi stun untuk langsung mematikan sapi.

Baca Juga: Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X