Waspadai cacar api pada lansia, ini ciri berikut pencegahannya

photo author
- Senin, 2 Juni 2025 | 10:00 WIB
Bintil berisi air timbul di sisi kanan tubuh penderita herpes zoster cacar api (cacar ular) yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.  (ANTARA/HO-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Maluku)
Bintil berisi air timbul di sisi kanan tubuh penderita herpes zoster cacar api (cacar ular) yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. (ANTARA/HO-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Maluku)



HARiAN MERAPI - Dokter mengingatkan para lansia untuk mewaspadai cacar api.


Kenali gejala cacar api pada lansia agar segera diatasi cepat sehingga tidak menimbulkan kondisi lebih parah.


Demikian diingatkan dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR dalam sebuah sesi diskusi di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Peruntungan Shio Anjing, Selasa 3 Juni 2025, saatnya untuk melakukan segala daya guna mencapai berbagai proyek penting


Ia menjelaskan gejala penyakit cacar api yang umumnya ditemukan pada pasien lanjut usia beserta upaya untuk mencegahnya.

Sandra menjelaskan, cacar api atau herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus yang sama dengan penyebab terjadinya cacar air. Menurutnya, setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak mati tapi bisa menyebabkan cacar api apabila ketahanan tubuh menurun.

"Jadi virus itu berdiam di tubuh kita, dia tinggal tunggu waktu. sampai seseorang itu menjadi tua misalnya, atau sistem ketebalan tubuhnya menurun dan dia menjadi bangkit kembali," kata dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) itu .

Dia menambahkan, penyakit ini sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun. Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.

Baca Juga: Alumni Taplai Gelar Talk Show Kesehatan Mental Generasi Muda

"Sakitnya tidak hanya pada waktu (kulit) lagi melepuh saja, tapi sakitnya bisa bertahan hingga satu tahun kadang-kadang. Jadi meski kulitnya sudah sembuh, tapi sakitnya masih berasa," kata Sandra.

Selain usia lanjut, kondisi yang dapat meningkatkan risiko cacar api antara lain riwayat keluarga, kanker, diabetes, autoimun, penyakit kardiovaskular, stres, kondisi paru-paru kronis, hingga jenis kelamin wanita.

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Reumatologi Indonesia itu menjelaskan, jumlah pasien yang disebabkan oleh autoimun mengalami peningkatan dua sampai tiga kali lebih besar dibandingkan populasi umum.

"Pasien autoimun itu mengalami disfungsi atau gangguan dari sistem imunnya sehingga lebih rentan terkena infeksi dan juga lebih cenderung memberat kalau terkena infeksi. Kemudian faktor kedua adalah konsekuensi akibat pengobatan karena salah satu efek samping obat autoimun ini adalah peningkatan resiko infeksi," ujarnya.

Baca Juga: Selfie Bareng Emak-emak di Angkringan Kulon Omah Kebonagung Bantul, Titiek Soeharto Salut Anak Muda Ciptakan Lapangan Kerja

Sandra mengatakan, cacar api dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat serta menghindari stres. Melakukan vaksinasi juga menjadi salah satu upaya penting untuk mencegah munculnya gejala cacar api, terutama bagi orang lanjut usia yang rentan terserang penyakit tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X