HARIAN MERAPI - Pakar kesehatan masih mengembangkan metode penyembuhan kanker, terutama payudara.
Hingga saat ini terapi yang dinilai efektif adalah kombinasi antara pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), pemeriksaan USG, mamografi.
Dokter Spesialis Penyakit dalam sekaligus Konsultan Hematologi-Onkologi Medik dr. Andhika Rahman, Sp.PD-KHOM mengatakan bahwa ketiganya merupakan metode yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara hingga 80 persen.
“Memang penelitian setuju, menunjukkan bahwa ternyata Sadari plus pemeriksaan USG, tambah dengan pemeriksaan mamografi itu sudah bisa meningkatkan kurang lebih sekitar 80 persen,” ujar dokter yang praktek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa, payudara merupakan organ yang dinamis yang berhubungan dengan hormon, sehingga satu pemeriksaan bisa saja menghasilkan negatif kanker, namun lewat kompilasi dengan jenis pemeriksaan lain dapat menegaskan hasil pemeriksaan.
“Sebenarnya kalau kedua pemeriksaan ini baik USG dan mamografi ini pemeriksaan yang sangat lengkap,” tambahnya.
Dalam paparannya, bila terdapat riwayat keluarga dan risiko tinggi kanker payudara , deteksi dini sebaiknya dilakukan mulai dari umur 30 tahun.
Baca Juga: Ditemukan jasad pria dalam karung di Tangerang, diduga korban pembunuhan, begini penjelasan polisi
Ia juga menyerukan bagi ibu yang memiliki anak perempuan agar menjelaskan soal pemeriksaan diri payudara atau skrinning.
Bila pasien ditemukan terdapat kanker payudara, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter klinik, puskesmas ataupun rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dokter Subspesialis Onkologi akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut untuk proses diagnosis seperti biopsis untuk mengambil sampel kanker, pemeriksaan patologi anatomi, pemeriksaan MRI, USG atau CT Scan untuk mengetahui penyebaran sel kanker jika terdapat keluhan pada bagian tubuh tertentu.*