Tahukah Anda obat pertama diabetes ? Menurut Prof Sidartawan adalah jaga mulut, ini maksudnya

photo author
- Minggu, 20 April 2025 | 08:30 WIB
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes Eka Hospital BSD Prof Sidartawan Soegondo.  (ANTARA/Irfan)
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes Eka Hospital BSD Prof Sidartawan Soegondo. (ANTARA/Irfan)



HARIAN MERAPI - Penderita diabetes harus mematuhi petunjuk dokter agar kondisinya tidak semakin parah.


Menurut dokter, obat pertama dalam mengatasi diabetes adalah jaga mulut atau jamu. Apa maksudnya ?


Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes Eka Hospital BSD Prof Dr dr Sidartawan Soegondo Sp.PD-KEMD menjelaskan perihal masalah itu.

Baca Juga: Peruntungan Shio Macan berlaku besok Minggu 20 April 2025, cobalah untuk meninggalkan masalah profesional Anda di keset pintu rumah Anda

"Ketika penderita sudah bisa menjaga mulut dalam mengkonsumsi makanan, maka risiko yang ditimbulkan dari sakit diabetes bisa diatasi. Sebab penyakit ini tak bisa disembuhkan," kata Prof Sidartawan Soegondo di Tangerang Sabtu.

Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan kasus diabetes terbanyak, yakni sebanyak 19,5 juta.

Ia mengatakan target tatalaksana diabetes adalah kondisi terkontrol dan dengan target yang sifatnya individual. Artinya, perubahan pola hidup dan penggunaan obat perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individual dengan tujuan optimalisasi kualitas hidup dan pencegahan komplikasi.

"Dengan disiplin yang baik, anda mungkin saja bisa menjaga kadar gula darah tetap normal hanya dengan menjaga pola makan dan olahraga, tanpa obat," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Baca Juga: Terjadi longsor di dua titik di Gunung Perahu Temanggung, begini kondisinya

Pada umumnya penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Maka itu langkah utama yang harus dilakukan adalah mengatur pola makan. Kemudian melakukan aktifitas fisik agar tubuh tetap bugar. Kemudian mengkonsumsi obat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan terakhir adalah rutin melakukan pemeriksaan.

Untuk konsumsi obat, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda karena yang diobati bukan hanya diabates tetapi penyakit lainnya. Maka itu diabetes disebut juga sebagai ibu dari segala penyakit karena risiko komplikasi yang ditimbulkan.

"Seorang penderita diabates dibolehkan makan apa saja tetapi harus bisa mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Obat yang digunakan pun harus disesuaikan dengan kondisi saat ini," katanya.

Prof Sidartawan menjelaskan diabetes adalah kelompok kelainan metabolisme glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin secara relatif atau absolut. Sedangkan insulin adalah hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. Dengan insulin yang cukup, glukosa yang ada dalam darah dapat masuk ke sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.

Baca Juga: Peruntungan Shio Babi berlaku besok Minggu 20 April 2025, merasakan keinginan yang dalam untuk pengalaman baru

"Maka itu ketika pasien menggunakan insulin, harus konsultasi dengan dokter mengenai dosisnya agar dapat mengetahui perkembangan diabetes yang dialami. Sebab setiap orang memiliki kondisi berbeda dan kebutuhan obat yang beda juga," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X