Sebatang rokok atau sebutir telur

photo author
- Senin, 27 Januari 2025 | 18:55 WIB
Satu butir telur per hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi balita. ( ANTARA/Sizuka )
Satu butir telur per hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi balita. ( ANTARA/Sizuka )

HARIAN MERAPI - Para keluarga di Indonesia diminta untuk mulai membatasi konsumsi rokok dan mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.

“Ayo kita ubah belanja 1 batang rokok menjadi 1 butir telur untuk kecukupan gizi keluarga baik anak, calon ibu, dan ibu hamil,” kata praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salam, seperti dilansir Antara, Senin (27/1/2025).

Ngabila menekankan bahwa konsumsi rokok menjadi pengeluaran nomor dua terbanyak dalam rumah tangga, terutama pada keluarga yang miskin, sesudah beras.

Hal tersebut menjadi berbahaya karena asap rokok menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan anak terkena stunting.

Baca Juga: Suami yang shaleh kunci keberkahan hidup berkeluarga

Dengan demikian, Ngabila menyarankan agar pengeluaran untuk konsumsi rokok tersebut diganti dengan penerapan gaya hidup sehat, yang salah satunya dapat dilakukan melalui konsumsi makanan sehat yang takarannya disesuaikan dengan anjuran Kementerian Kesehatan melalui “Isi Piringku”.

Menurutnya, sangat penting bagi anak untuk mengonsumsi protein hewani yang baik bagi tumbuh kembang. Satu butir telur per hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi balita.

Protein hewani juga terkandung dalam makanan lainnya seperti ikan, ayam, daging atau seafood. Sedangkan protein nabati bisa diperoleh dari tempe, tahu dan kacang-kacangan.

Di samping pemberian protein, piring makan anak pun harus mengandung sayur dan buah-buahan. Kemudian ada karbohidrat dari nasi, lemak dan lauk pauk lainnya dengan komposisi seimbang.

Baca Juga: Perdana Menteri Thailand Perintahkan Seminggu Gratis Transportasi Umum, Imbas Bangkok Tertutup Polusi

“Sayur dan buah dimakan lima porsi per hari yakni tiga porsi saat makan besar dan dua porsi camilan di antara makan besar,” katanya.

Hal lain yang ia tekankan adalah mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak. Ia menganjurkan satu hari maksimal orang dewasa 4 sdm gula, 1 sdt garam, 5 sdm lemak. Sudah termasuk makan besar, camilan, minyak untuk menggoreng dan menumis.

Bagi orang tua yang masih bingung mengolah makanan bergizi, Ngabila menyebut Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan buku resep digital olahan makanan sehat, tinggi protein, mudah, murah, dengan bahan baku yang banyak dijumpai sehari-hari.

Orang tua dapat mulai mengikuti pedoman memasak di buku resep tersebut atau dari buku merah muda Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Di dalamnya terdapat beragam menu dengan harga yang ekonomis. Semua menu itu juga sudah bisa diunduh secara gratis melalui situs resmi ayosehat.kemkes.go.id.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X