HARIAN MERAPI - Program skrining gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo banyak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Program tersebut bukan saja sebagai bentuk penghormatan terhadap hari ulang tahun, melainkan juga menjaga kesehatan masyarakat.
Berkaitan itu, Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama menilai program skrining kesehatan gratis yang dicanangkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai hadiah ulang tahun banyak membawa manfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Plengkung Gading Alami Deformasi Akibat Tekanan Lalu Lintas, Ini Penjelasan Sri Sultan
“Program skrining kesehatan gratis dapat mendeteksi dini penyakit agar tidak terjadi komplikasi dan kematian. Juga dapat mengefisiensikan pembiayaan kesehatan yang selama ini paradigma sakit atau sakit dulu baru berobat, menjadi pencegahan,” kata Ngabila kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menurut Ngabila program tersebut membawa beberapa harapan baru. Salah satunya adalah membangun kolaborasi pentaheliks dan kerja sama lintas stakeholder yang kuat di berbagai level, kesehatan fundamental yang menjadi urusan semua orang.
Hadiah tersebut tidak hanya membantu masyarakat memantau kesehatan melalui aplikasi SATU SEHAT, tetapi juga mendapat diskon makanan sehat, alat kesehatan dan olahraga hingga fasilitas olahraga dan kesehatan.
“Data hasil skrining dapat dimanfaatkan pemerintah untuk membuat kebijakan (data driven policy),” ujarnya.
Baca Juga: Kredit BCA Tumbuh 13,8 Persen, Kinerja Solid untuk Bisnis Berkelanjutan
Kebijakan dinilainya menumbuhkan paradigma hidup sehat bagi masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Sehat adalah investasi untuk bisa produktif dan berkarya, sehat dimulai dari diri sendiri sehingga masyarakat mau secara rutin melakukan skrining kesehatan berkala gratis dari pemerintah ini untuk mencegah komplikasi dan kematian akibat penyakit terutama hipertensi dan diabetes melitus sebagai silent killer,” ujar dia.
Penyediaan program skrining yang ajeg berdasarkan siklus hidup atau kelompok usia yang disosialisasikan masif kepada masyarakat termasuk mencukupi sarana prasarana yang dibutuhkan, juga mempermudah deteksi dini kanker termasuk penyakit menular, penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa.
“Untuk skrining penyakit menular dan katastropik seperti TBC dan HIV juga diperlukan dan harus masif,” katanya.
Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di New Delhi India
Ia juga menilai memberlakukan hadiah dan hukuman terhadap fasilitas kesehatan atau pemerintah daerah yang memiliki cakupan skrining yang tinggi atau rendah, dapat dilakukan dengan evaluasi berkala berbasis data.