Ini empat kunci menjaga kesehatan mental di tempat kerja, hindari stres

photo author
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Imran Pambudi.  (ANTARA /Mecca Yumna )
Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Imran Pambudi. (ANTARA /Mecca Yumna )



HARIAN MERAPI - Menjaga kesehatan mental di tempat kerja sangatlah penting.


Jangan sampai di tempat kerja mengalami tekanan mental sehingga mengganggu produktivitas.


Berkaitan itu, Kementerian Kesehatan mengingatkan tentang tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, yakni saatnya memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja.

Baca Juga: Putusan PTUN tentang pencalonan Gibran sebagai calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024 dibacakan Kamis siang


Paling tidak, terdapat empat hal yang perlu dilakukan untuk mencapainya.

Dalam siaran di Jakarta, Rabu, Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menyebutkan, hal pertama yang perlu diimplementasikan adalah jam kerja yang wajar, agar bekerja menjadi lebih efisien dan ketika pulang bisa mengurus hal-hal lain.

"Sekarang kan sampai saat ini aturannya 8 jam. Dari 8 jam ini harusnya bisa diatur secara efektif dan efisien supaya tidak membuang kerjaan di luar jam kerja," dia menjelaskan.

Yang kedua adalah memberikan akses ke pelayanan kesehatan jiwa, katanya, semisal konseling atau pelatihan-pelatihan manajemen stres. Dia mencontohkan, Kementerian Kesehatan mempromosikan skrining kesehatan jiwa dan menyediakan konseling bagi yang membutuhkan.

Baca Juga: Maarten Paes Siap Dimainkan di Laga Versus Bahrain, STY: 100 Persen

"Hal-hal itulah yang coba kita fasilitasi. Dan alhamdulillah tahun ini, yang mengisi skrining itu jauh lebih tinggi dibandingkan 2 tahun sebelumnya," dia menuturkan.

Menurut Imran, yang ketiga adalah mendorong percakapan terbuka tentang kesehatan jiwa. Dia menyebutkan, sering ada anggapan bahwa orang harus tegar, sehingga masalahnya dipendam sendiri. Dia menilai hal tersebut tidak baik.

"Jadi kalau orang bilang, ada temennya curhat terus bilang, 'kamu kan baik-baik saja', itu nggak tepat. Yang tepat adalah, 'oke, kamu bermasalah, nikmati masalahmu, selesaikan, tapi harus bangkit'," katanya.

 Baca Juga: Geger Mayat Membusuk di Bekas Pasar Burung Gawok Wates, Identitas Korban Masih Misteri

Inisiatif terakhir, katanya, yakni meningkatkan kesempatan kerja bagi mereka, yakni orang-orang yang punya masalah kesehatan jiwa serius.

"Jadi kita tidak boleh menstigma mereka, tetapi berikan kesempatan dan berikan dorongan agar mereka bisa bekerja," dia menjelaskan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X