Para pelaku industri yang menerapkan AI turut berbagi dalam diskusi ini, misalnya CEO GLAIR William Lim yang menyebutkan bahwa AI terus mempercepat laju pertumbuhan bisnis-bisnis konvensional.
Ia menyebutkan AI saat ini paling banyak dimanfaatkan untuk membantu pelayanan pelanggan atau customer service.
"Paling populer tentu customer support karena 90 persen menggunakan AI. Bahkan untuk sekarang debt collector juga bisa digantikan AI karena bisa menghubungi pelanggan atau nasabah secara langsung," ungkapnya.
Lain cerita dengan perwakilan Bank DKI yang membagikan bahwa AI mempermudah proses e-KYC (Know Your Customer) dalam layanannya sehingga membantu perusahaannya untuk bertumbuh lewat transformasi digital.
"Ke depannya strategi Bank DKI dalam AI yakni business planing, lalu melatih SDM, proses penerapan hingga akhirnya penerapan teknologinya," ujar Pimpinan Divisi IT Digital Platform & E-Channel Development Bank DKI Surandra Pohan.*