Bagi penggemar olahraga, disarankan lakukan skrining, ini manfaatnya menurut dokter

photo author
- Kamis, 4 Juli 2024 | 12:30 WIB
Kelainan Irama Jantung  (ANTARA/cc)
Kelainan Irama Jantung (ANTARA/cc)



HARIAN MERAPI - Bagi masyarakat yang sering berolahraga disarankan untuk melakukan skrining jantung.


Tujuan skrining untuk mendeteksi ada tidaknya risiko kelainan jantung saat berolahraga.


Saran tersebut disampaikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA melalui wawancara daring, baru-baru ini.

Baca Juga: Gelar Rakerda Perdana, GIPI DIY Dukung Destinasi Wisata Bertanggung Jawab, Aman dan Nyaman

Ia mengatakan skrining perlu dilakukan untuk mengetahui risiko adanya kelainan masalah jantung yang bisa saja dialami oleh atlet profesional saat olahraga.

“Kalau mau skrining kelainan masalah jantung disarankan harus ada dari dokter jantung yang bisa menginterpretasikannya, bisa dari EKG, treadmill atau dari pemeriksaan USG jantung atau ekokardiografi, kalau dari EKG-nya ada yang mencurigakan pasti atletnya dikasih tahu,” kata dokter yang disapa Gaby ini.


Gaby menjelaskan, jika irama jantung tidak datang dari sinus nodul SA atau pusat aliran listrik pada jantung, maka bisa menyebabkan detak yang cepat dengan irama yang tidak teratur atau disebut aritmia. Kelainan irama jantung ini bisa menyebabkan risiko yang berbahaya seperti gagal jantung hingga kematian mendadak jika tidak ditangani dengan baik dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Desa Wisata Jatimulyo Kulon Progo Tembus 50 Besar ADWI 2024, Ini Keunikannya

Dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya ini mengatakan pada atlet memang menjadi populasi yang khusus di mana saat beraktivitas enzim jantungnya akan meningkat seperti seseorang yang terkena serangan jantung dengan irama yang cepat.

Namun sayangnya kelainan irama jantung ini tidak bisa diantisipasi tanpa pemeriksaan jantung, sehingga sering terjadi kematian mendadak bahkan pada atlet. Maka itu wajib dilakukan medical check up berkala untuk memeriksa tekanan darah dan kolesterol atau diberi alat pencegahan jika pasien sering mengalami keluhan pingsan mendadak

“Tensi nggak boleh tinggi, kurangi rokok, alkohol, LDL (kolesterol) harus di bawah 100, asam urat wanita harus di bawah 6 dan laki-laki di bawah 7, nggak boleh ada diabetes dan gula tinggi, kalau tinggi HbA1C-nya harus normal,” jelas Gaby.

Gaby mengatakan jika ada keluhan saat beraktivitas atau berolahraga seperti pandangan gelap, pusing (dizziness), dan rasa mau pingsan harus berhati-hati dan berhenti melakukan aktivitas sementara. Ganti cairan tubuh dengan segera untuk menghindari terjadinya henti jantung.

Baca Juga: PSIM Jogja Rekrut 10 Pemain Anyar, Paling Baru Gaet Kiper Riki Pambudi dan Rendra Teddy

Lakukan pemanasan dengan baik untuk mempersiapkan diri saat ingin melakukan olahraga berat, dan deteksi detak jantung menggunakan smartwatch, atau dengan alat Echocardiogram portable yang bisa mengirim data rekam jantung langsung ke ponsel.

Jika menemukan seseorang yang mengalami meninggal mendadak karena henti jantung, pertolongan yang bisa dilakukan adalah dengan resusitasi jantung paru yaitu pijat jantung atau kompresi dada hingga bantuan medis datang.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X