Bagaimana cara mencegah penyakit jantung koroner, ikuti petunjuk dokter berikut ini

photo author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 13:00 WIB
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Yahya Berkahanto Juwana, Sp. J. P, Subsp. K. I. (K), Ph.D, FIHA dalam diskusi "Kapan Pemasangan Stent Dilakukan pada Penyakit Jantung Koroner?" yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (19/6/2024).  (ANTARA/Adimas Raditya)
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Yahya Berkahanto Juwana, Sp. J. P, Subsp. K. I. (K), Ph.D, FIHA dalam diskusi "Kapan Pemasangan Stent Dilakukan pada Penyakit Jantung Koroner?" yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (19/6/2024). (ANTARA/Adimas Raditya)



HARIAN MERAPI - Dokter spesialis jantung mengingatkan masyarakat untuk hidup sehat guna mencegah penyakit jantung koroner.


Caranya dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, serta olahraga yang cukup.


Demikian disampaikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Yahya Berkahanto Juwana, Sp. J. P, Subsp. K. I. (K), Ph.D, FIHA dalam diskusi media di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukoharjo gelar olahraga bersama TNI dan Forkopimda


Ia menekankan pentingnya gaya hidup sehat bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

"Pencegahan adalah obat yang terbaik. Maka perlu lifestyle modification yang sehat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner," kata Yahya .

Yahya menjelaskan, modifikasi gaya hidup melalui konsumsi makanan dan minuman sehat serta rutin berolahraga merupakan upaya sederhana untuk mencegah risiko penyakit, khususnya jantung koroner.

Secara spesifik, pencegahan penyakit jantung koroner dapat dilakukan melalui beberapa cara di antaranya olahraga selama 150 menit per pekan, diet terkontrol dengan mengkonsumsi garam kurang dari 2 gram per hari, menghindari gorengan, MSG, makanan berlemak, makanan cepat saji, soda, atau menerapkan mediteranian diet.

 Baca Juga: Di Euro 2024 Arsenal diperkirakan rugi puluhan juta pounsterling, kok bisa?

Kemudian, cukup tidur atau istirahat untuk mencegah stres, jaga berat badan agar tetap stabil, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, serta melakukan meditasi.

Selain itu, ia menyarankan agar orang dewasa rutin melakukan medical checkup (MCU) dan konsultasi jantung dengan dokter spesialis.

"MCU sangat penting sebagai skrining awal untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit jantung atau tidak. Penyakit ini sering tidak terdeteksi gejalanya lalu tiba-tiba terkena serangan jantung, maka sering disebut silent killer," ujarnya.

Lebih lanjut Yahya menyampaikan, penyakit jantung koroner tak hanya dialami oleh orang yang berusia lanjut, tetapi juga menyerang kelompok usia produktif.

Baca Juga: Satgas Pemberantasan Judi Online: 5.000 Rekening Mencurigakan Sudah Diblokir

Menurut dia, penyakit jantung terjadi karena adanya Atherosclerotic (Aterosklerosis) yang merupakan kondisi medis berupa penumpukan plak yang tumbuh secara bertahap di dalam dinding arteri dan menyebabkan adanya penyempitan pembuluh darah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X