Ini idealnya kuantitas makan saat perjalanan jauh, jangan kekenyangan

photo author
- Rabu, 22 Mei 2024 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Jamaah calon haji NTB saat diberangkatkan melalui Embarkasi Bandara Internasional Lombok, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/05/2024) (. ANTARA/HO-Humas Bandara Lombok)
Ilustrasi - Jamaah calon haji NTB saat diberangkatkan melalui Embarkasi Bandara Internasional Lombok, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/05/2024) (. ANTARA/HO-Humas Bandara Lombok)


HARIAN MERAPI - Berapa kali idealnya makan bagi orang yang sedang perjalanan jauh ?


Menurut ahli gizi, orang yang dalam perjalanan jauh idealnya makan tiap tiga jam untuk menjaga daya tahan tubuh.


Hal tersebut disampaikan ahli gizi lulusan Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana B. Sutanto. MS. SpGK. (K) saat di wawancarai melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Roadshow JNE Competition 2024 Yogyakarta Hadirkan Creative Workshop: Narasi dan Komunikasi di Era Digital


Ia mengatakan saat melakukan perjalanan jauh idealnya makan 3 jam sekali sesuai kebutuhan agar daya tahan dan energi tubuh tetap terjaga.

“Maksudnya kalau lagi disediain banyak, dimakan terus itu nggak bagus, apalagi untuk yang punya penyakit,” kata Luciana.

Makan dengan 3 jam sekali juga bermanfaat karena tubuh akan cepat lapar jika sedang beraktivitas banyak seperti kegiatan Haji. Makan teratur dengan konsumsi gizi seimbang seperti karbohidrat, sayur dan buah akan menambah energi selama beraktivitas di tempat tujuan.

Baca Juga: Sosialisasi Sadar Wisata di Sekar Mataram Bangunjiwo Bantul, tumbuhkan kesadaran Pokdarwis untuk kembangkan potensi daerahnya

Ia mengatakan meskipun tersedia banyak makanan, tetap harus memperhatikan konsep gizi seimbang yakni dengan porsi sayur yang cukup sesuai kebutuhan tubuh.

Hindari juga makan terlalu banyak, terlebih untuk yang memiliki penyakit bawaan seperti kolesterol tinggi, dan diabetes karena dikhawatirkan akan kambuh saat di tujuan maupun saat kembali ke Indonesia.

“Tetap makan sayur, kadang-kadang keasyikan makan enak sayurnya nggak usah dimakan, padahal sayur itu penting banget untuk menjaga keteraturan buang air besar, jadi tetap ikut gizi seimbang,” katanya.

Jika di tempat tujuan jarang menemukan sayur atau makanan berserat, Luciana juga menyarankan untuk membawa suplemen serat. Namun penggunaan suplemen ini disarankan untuk dicoba dulu dikonsumsi di Indonesia agar jika terjadi reaksi tertentu bisa segera ditangani atau dicari suplemen lain.

Baca Juga: Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Khamim Zarkasih Putro optimis siswa SD Muhammadiyah Sapen mampu meraih hasil menggembirakan

Suplemen serat juga bisa membantu mengatasi kesulitan buang air besar yang biasa terjadi saat melakukan perjalanan jauh.

Selain itu, untuk mempertahankan energi selama di perjalanan, Luciana juga menyarankan untuk banyak konsumsi camilan di pesawat saat sedang tidak tersedia makanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X